Mohon tunggu...
Brilliant Dwi I
Brilliant Dwi I Mohon Tunggu... Freelancer - Memuat Opini yang

Mahasiswa Pendidikan UIN Jakarta | Acap membuat komik di Instagram @sampahmasyarakart | Sedang Belajar Menulis | #SalamAlinea

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

McDonald's Itu Tempat Makan, Bukan Tempat Orang Rese!

29 Januari 2020   22:27 Diperbarui: 29 Januari 2020   23:05 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalian bisa diem gak?! Kalian berdua mengganggu kita belajar, kita lagi fokus!!!" Teriak seorang pelajar perempuan karena merasa terganggu saat mengerjakan tugas di McD yang lokasinya entah dimana.

Ngomong-ngomong soal McDonald's atau yang mungkin kita kerap sapa dengan sebutan McD, rasanya tak cukup kalau kita cuma sekedar bicara persoalan makanannya. Saya secara kebetulan tinggal di daerah yang "agak urban", tidak terlalu kota tapi juga tidak terlalu desa.

Tapi yang jelas, McD di daerah saya adalah salah satu tempat yang selain punya fungsi sebagai kedai makanan, memang secara tidak langsung sudah menjadi tempat nongkrong atau bahkan tempat belajar.

Dalam situasi tertentu, yang menurut saya menarik dari McD adalah kita bisa menemukan berbagai macam orang dengan beragam situasi di dalamnya. Rasanya, meja-meja dan sampah plastik bekas saus cabai adalah saksi bisu dari apa yang dilakukan oleh tiap pengunjung.

Ada yang dalam satu meja sangat riuh karena mereka sedang reuni. Ada yang dalam satu meja cuma pesan kentang goreng sama minuman tapi  saling diam, mungkin sedang numpang download (nyebelin juga yang ini). Ada pula bahkan sepasang laki-laki dan perempuan yang pesan banyak makanan, tapi wajahnya nampak deg-degan, saya curiga kayaknya yang laki-laki sedang ngajak makan gebetan. 

Orang yang latar belakangnya macam-macam ini duduk di tempat yang sama, akur saja sudah luar biasa. Ya, toh? Syukur-syukur bisa saling ngobrol.

Kejadian sebagaimana diceritakan oleh pengguna twitter @Anas_Cik menurut saya menarik untuk dibahas, karena pada dasarnya hal sedemikian bisa saja atau bahkan mungkin sudah terjadi di Indonesia, namun sialnya tidak viral. Wong, orang Indonesia sebagaimana kita tau beberapa diantara hobinya kalau gak bikin perkara, ya bikin repot dengan kelakuannya. Gak semuanya dewasa dan tau bagaimana cara saling menghormati di tempat umum. 

Gak cuma di McD. Di bandara, di gerbong kereta, di Mall, atau di tempat umum lain, kiranya hal memalukan serupa semoga tidak terjadi. Menjadi manusia seutuhnya di tempat umum itu amat sangat mudah dan membahagiakan kalau kita secara personal punya bekal toleransi. Paling enggak, untuk gak nyusahin dan bikin malu diri sendiri.

Kalau untung jadi nyaman, kalau untung banget nambah kawan. 

Toleransi itu cabangnya buaaanyak. Minimal, memahami bahwa tiap orang yang datang punya kesibukan dan stressnya masing-masing. Memahami bahwa mereka juga punya hak untuk sama-sama dijunjung tinggi. Menjadi pribadi yang punya sudut pandang lebih dari satu sebelum ngapa-ngapain yang kiranya melibatkan orang lain. 

Balik ke kasus @Anas_Cik di twitternya, pandangan saya amat sangat sederhana. Respect, buat Keluarga yang sudah legowo untuk tidak menambah keributan. Untuk Mbak-mbak yang ngomelin bocah karena merasa terganggu saat belajar, lain kali pilah-pilih tempat ya. Kalau dirasa di McD terganggu, silahkan cari tempat yang memang suitable untuk belajar.

Sebenarnya, sah-sah saja kita mau sekedar makan atau bahkan punya agenda yang lebih dari sekedar makan-makan di McD. Di tempat umum, mbok ya baiknya jangan merasa sebagai satu-satunya orang yang ada dan punya hak di tempat itu. Saling jaga, saling memahami. McD dan tempat umum lain itu bebas untuk siapa saja, kecuali untuk orang resek!

Akhir kata,

salam Alinea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun