Pertama-tama, adalah sebuah kesenangan tersendiri bagi penulis untuk bisa menyempatkan bercerita dan berbagi opini kembali (dibaca: menulis) disela-sela hiruk pihuk perkuliahan dan lika-likunya, hehehe. For Your Information (FYI), tulisan ini dibuat ketika penulis sedang mengikuti mata-kuliah kimia analitik, sangat tidak nyambung, tapi cukup lenggang untuk membolehkan saya menulis, hahaha.
Yuk, Kita Mulai!
Penulis kira, pembaca sudah punya cukup banyak literatur untuk bisa menjawab baik secara sederhana ataupun kompleks mengenai apa itu pendidikan.Â
Dari berbagai macam perspektif, oleh berbeda tokoh inspiratif nan edukatif, atau dari segi geografis baik dalam negeri maupun luar negeri. Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar, dimana ia berperan dalam fungsinya untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan. Yah, setidaknya begitulah apa yang Tan Malaka maksud, dan itu tidak salah.Â
Tapi, hal menarik ketika kita berbicara pendidikan ialah bagi penulis pendidikan merupakan sesuatu yang luar biasa merubah, namun sangat amat dinamis. Sehingga jangankan untuk meningkatkan kualitasnya, mencoba mengaitkan (pendidikan) dan mengimbangi perkembangan zaman sahaja sudah pekerjaan besar nan sulit.Â
Ada proses yang luar biasa rumit didalamnya, yang tidak hanya melibatkan satu buah kepala untuk bisa selesai, sehingga kemudian pendidikan menjadi sesuatu yang relevan dengan perkembangan dan dinamika tumbuh kembang masyarakat.
Pendidikan Harus Relevan dengan Masyarakat;
Loh, ya memang harus relevan dong? yang seharusnya jadi pertanyan itu menurut penulis adalah kenapa kita betah melihat pendidikan yang justru memaksa peserta didik menelan mentah-mentah ilmu? Kita bangga paham banyak pengetahuan, namun tak banyak bawa perubahan.
Pendidikan itu dikatakan merubah justru kalau ia relevan. Logika sederhananya, bila pendidikan sudah menjadi sesuatu yang relevan, maka seseorang yang tinggal di daerah pesisir akan menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ia kuasai untuk mengembangkan bagaimana caranya agar laut punya ekosistem yang sehat sehingga ikan dan biota laut banyak melimpah. Sebaliknya, bila pendidikan menjadi sesuatu yang tak relevan, ia akan menganggap bahwa melaut dan menjadi nelayan adalah pekerjaan kuno dan tidak cocok dengan perkembangan zaman.Â
Bagaimana dengan masyarakat kita?
Mari kita jawab sambil tertawa, haha hihi hehe hoho saja ya?