Kalau kemudian "praktik-praktik" tersebut malah menggeser tujuan dari acara, maka untuk apa diadakan PBAK? masih ditujukan untuk mahasiswa baru kah? Belum lagi jika kita bicara tentang oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mengganggu jalannya PBAK.Â
Grup-grup tidak resmi yang entah apa maksud dan tujuan dibuatnya sedari awal, bukannya memperjelas informasi mengenai kampus, malah membuat rancu.Â
Instruksi gaib panitia non struktural tiba-tiba dengan berani menakut-nakuti mahasiswa baru yang entah apa latar belakangnya. Kampus yang seharusnya sebagaimana dikatakan oleh Freire sebagai tempat terciptanya pemikiran dan perubahan tentu dapat terwujud apabila mahasiswa itu sendiri punya kebebasan dan keberanian untuk mengeksplor dunianya.Â
Bila sejak awal mahasiswa baru ini sudah dipola, disibukkan dengan praktik politik yang mereka sendiri tidak tau menau "ada dimana", maka tentu ada yang salah dengan dunia akademik kampus hari ini.
Kalau sudah baca sampai sini tapi masih beranggapan bahwa saya tidak sepakat dengan adanya politik dalam pelaksanaan PBAK, maka mungkin kawan-kawan pembaca perlu membaca ulang tulisan ini, hehe.Â
Tulisan ini bukan terang-terangan mengecam praktik politik dalam PBAK, tapi mengecam rusaknya keberlangsungan PBAK yang dikendarai politik yang tidak sehat dan rakus. 2 hal yang berbeda ya? hehehe.
Di akhir, tentunya kita menyadari bahwa akan menjadi sebuah tindakan yang sangat bijak apabila kita biarkan mahasiswa baru itu sendiri yang mengalami dinamika sedemikian rupa untuk memilih organisasi dan tempat dimana ia akan berproses.
Untuk pembaca yang hari ini mungkin adalah mahasiswa baru, you gotta stand for yourself, man. Silahkan jalani serangkaian kegiatan pengenalan budaya akademik kampus ini dengan suka cita dan kehati-hatian. Teliti dan pilih dengan seksama informasi yang berkaitan dengan kampus.
Sementara untuk pembaca yang hari ini masih menempuh pendidikan, mari kita pandai-pandai memanusiakan manusia. Sterilkan PBAK dari doktrin-doktrin politis tak perlu. Kawal dan awasi terciptanya calon pemimpin bangsa, mulai dari PBAK.Â
Mengakhiri tulisan ini, #SalamAlinea.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H