Mohon tunggu...
Aline Alfina putri
Aline Alfina putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Fransiska Aline 22107030088

Fransiska Aline Alfina Putri (22107030088)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

4 Rekomendasi Makanan Enak Khas Bantul yang Hampir Hilang

15 Juni 2023   11:14 Diperbarui: 15 Juni 2023   11:18 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makan adalah kebutuhan utama semua orang, kita bahkan bekerja untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan makan kita, seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan inovasi tentang berbagai macam makanan juga ikut berkembang mengikuti zaman. 

Sekarang siapa yang tidak tahu bakso, siomay, batagor, cilung, telur gulung, ayam geprek, steak, pizza, burger, dan masih banyak lagi, makanan tersebut telah menjadi favorit semua orang, terutama kalangan para remaja. 

Munculnya berbagai macam inovasi baru dari makanan membuat makanan yang sudah lama ada perlahan-lahan mulai menghilang dari dunia pemasaran. Hal itu terjadi karena keberadaan makanan lama telah tergantikan oleh makanan baru yang muncul dengan inovasi rasa dan trend yang baru. Berikut, beberapa makanan enak yang masih banyak orang belum tahu :

1. Miedes


Miedes adalah olahan mie pedes khas dari Pundong, Bantul. Mie ini terbuat dari olahan ketela (umbi kayu) yang di buat menjadi tepung untuk bahan dasar miedes. Dari segi ukuran dan teksturnya mie yang satu ini memiliki ukuran yang lebih besar dan lebar  dari pada mie pada umumya, tekstur mienya kenyal dengan warna kuning yang terang. 

Rasa gurih dari mienya dikarenakan adanya campuran ebi (udang kering) dangan telur yang dimasak menjadi satu. Meskipun pada awalnya mie ini identik di sajikan dengan rasa pedas namun bagi yang tidak menyukai rasa pedas masih dapat menikmatinya dengan rasa yang tidak pedas. Mie ini disajikan dalan dua bentuk menu yaitu miedes goreng dan miedes kuah. 

Untuk satu porsi miedes biasanya dihargai sebesar Rp. 8000 -- Rp 10. 000 saja tergantung tambahan toping yang diinginkan. Bagi kamu yang ingin merasakan kenikmatan rasa dari miedes ini kamu dapat menemukan banyak penjualnya di sepanjang Jalan Parangtritis atau kamu dapat pergi ke Jl. Ra. Kartini No. E1, Nogosari, Trirenggo, Kec. Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55714

2. Adrem


Bagi kamu pecinta manis, makanan yang cukup popular di tahun 80 sampai 90an satu ini sangat di rekomendasikan untuk di coba. Adrem atau tolpit adalah makanan khas Bantul. Makanan ini terbuat dari bahan utama  tepung beras dan gula jawa yang di goreng. Kue yang satu ini banyak diproduksi di daerah Sanden dan kebanyakan di jual di pasar-pasar daerah Bantul. Rasa dari kue ini perpaduan dari rasa manis dan gurih, dan saat digigit akan terasa legit. Kue ini juga diberi nama tolpit karena bentuknya yang unik. Makanan ini cocok di padukan dengan teh panas maupun kopi.

3. Karangan


Karangan adalah nama jajanan langka yang terbuat dari rumpat laut bentuknya mirip seperti agar-agar . Makanan ini berasal dari Bantul. Rumput laut yang dipakai untuk bahan olahan sebelumya di jemur di bawah terik matahari terlebih dahulu, selanjutnya rumput laut tersebut di bersihkan kotoran yang menempel, jika sudah bersih kemudian di rebus kedalam air asam selama tiga jam, selama proses merebus air harus terus di aduk sambil di beri pewarna agar warnanya cantik dan menarik. Jika sudah siap makanan ini biasanya akan di sajikan dengan botok atau suatu olahan yang terbuat dari kelapa parut dan biji mlanding atau petai cina. Meski keberadaan makanan ini sudah sangat jarang di temukan, namun bagi kamu yang ini mencobanya kamu  masih bisa menemukannya di beberapa pasar tradisional daerah Bantul, seperti pasar Celep, pasar Ngangkruksari, dan pasar Turi.

4. Mie Pentil


Mie pentil atau yang biasa di sebut dengan bakmi pentil adalah olaham mie yang berasal dari daerah Pundong, Bantul. Mie ini memiliki dua macam varian warna, yaitu kuning dan putih. Mie dengan bahan dasar tepung tapioka ini dapat memakan waktu satu jan dalam proses pembuatannya. 

Tahap awal yang perlu dilakukan untuk membuatnya adalah mencampurkan tepung tapioca dengan air panas kemudian diaduk hingga tercampur rata menjadi adonan yang kemudian diuleni sampai halus dan kalis, bahkan masih ada yang menggunakan cara lama dengan menginjak-injak adonan sampai kalis. Kemudia adonan yang sudah kalis dimasukan kedalam mesin penggiling untuk menghasikan bentuk mie yang diinginkan, setelah mie digiling kemudian mie di cuci hingga bersih kemudian di rebus dan di bumbui. 

Penyajian mie yang satu ini pun sederhana hanya dengan tambahan taburan bawang goring dan daun seledri saja dan bagi yang suka pedas dapat menambahkan sambal, uniknya mie ini biasa di sajikan dengan sambal tempe jika beli di pasar-pasar tradisional Bantul. Satu bungkus mie pentil dibandrol dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 2.000 namun dapat juga di beli per kilogram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun