bahan bekas untuk menciptakan alat permainan edukatif (APE) yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan pentingnya kreativitas dan kesadaran lingkungan kepada siswa, sekaligus menyediakan media pembelajaran yang efektif dan ramah anggaran.Â
Mahasiswa berinovasi dengan memanfaatkanDalam proyek ini, mahasiswa menggunakan berbagai bahan bekas seperti kardus, sedotan, botol plastik, ember bekas dan barang-barang tidak terpakai lainnya untuk membuat media pembelajaran. Misalnya, tutup botol di ubah menjadi kecrekan, sedotan di buat air pemadam kebakaran/meronce sedotan, ember bekas di ubah menjadi bedug khas banten, kardus di ubah menjadi cardboard loop, botol dan kardus bekas di ubah menjadi timbangan, kardus bekas di ubah menjadi mobil-mobilan, edukatif yang membantu anak-anak pada proses pembelajaran. "Dengan memanfaatkan bahan bekas, kami tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan alat yang bermanfaat untuk pendidikan,"Â
Manfaat PembelajaranPenggunaan alat permainan edukatif dari bahan bekas memiliki banyak manfaat, antara lain:
1. Meningkatkan Kreativitas: Siswa diajak untuk berpikir kreatif dalam merancang dan menggunakan media pembelajaran.
2. Kesadaran Lingkungan: Siswa belajar tentang pentingnya mengurangi sampah dan memanfaatkan sumber daya yang ada.
3. Pembelajaran Interaktif: Media ini membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif, sehingga meningkatkan minat siswa.
Inisiatif mahasiswa Universitas Islam Negeri Banten dalam menciptakan alat permainan edukatif dari bahan bekas menunjukkan bahwa pendidikan dapat dilakukan dengan cara yang kreatif dan ramah lingkungan. Dengan melibatkan siswa dan guru dalam proses pembuatan, diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H