Mohon tunggu...
Alinda AuraZahra
Alinda AuraZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nursing Student at Indonesia Education University

A nursing student who loves reading and writing. Passionate about learning, sharing knowledge, and exploring the world of healthcare

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

KKN UPI Wujudkan Desa Sehat dengan Daun Kelor dan Biopori

3 Februari 2025   10:16 Diperbarui: 3 Februari 2025   10:16 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi kepada warga Desa Sukahayu

KKN-T (Kuliah Kerja Nyata-Tematik) yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia berfokus pada upaya penurunan angka stunting di Desa Sukahayu, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Survei data balita stunting dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN yang berjumlah 15 orang, di antaranya Anandha Novia Ardhani, Annisa Nurul Azizah, Alinda Aura Zahra, Aulia Wulandari, Eli Nurul, Gabriel Dwi Fitri, Feargie Baehanggy, Hasbinoer Ibnu Azhari, Jesika Theresia Sagala, Latifa Putri Palupi, Nadia Fadila Surya, Neng Lina Rohmatun Nisa, Riza Ratna Listi, Siti Aisyah, Trias Syafira. Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Kampus Daerah Sumedang, Universitas Pendidikan Indonesia. Survei kesehatan dilakukan pada tanggal 13 -15 Januari 2025.

Menurut data yang diperoleh, jumlah balita usia 0-59 bulan di Desa Sukahayu tercatat sebanyak 268 orang. Dari 268 balita tersebut, 17 di antaranya mengalami stunting. Menanggapi hal tersebut, permasalahan ini menjadi permasalahan yang harus segera ditangani dengan program intervensi yang tepat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Prodi S1 Keperawatan membuat berbagai program kerja untuk mengurangi angka stunting, di antaranya dengan melakukan sosialisasi serta penanaman pohon kelor dan biopori di Desa Sukahayu. Dengan program kerja yang berbentuk tindakan preventif ini, diharapkan mampu mewujudkan desa yang sehat dan sejahtera. Dimulai dengan sosialisasi mengenai pemanfaatan daun kelor dan biopori yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2025 di Aula Desa Sukahayu. Target partisipan dari kegiatan ini adalah perwakilan dari masing-masing kader RW yang berada di Desa Sukahayu. Tujuan dari sosialisasi kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pemahaman dari manfaat daun kelor serta biopori.

Penjelasan mengenai manfaat daun kelor
Penjelasan mengenai manfaat daun kelor

Mahasiswa KKN UPI memberdayakan daun kelor karena merupakan salah satu tanaman yang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. daun kelor  mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi, di antaranya yaitu protein 22,7%, lemak  4,65%, karbohidrat 7,92%, dan kalsium 350 mg. Daun  kelor segar mempunyai kandungan asam  amino, antioksidan yang tinggi, serta zat antimikroba.

Kandungan di dalam daun kelor mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak, hal ini digunakan sebagai upaya pencegahan stunting, seperti protein untuk perkembangan sel dan otot, kalsium untuk pertumbuhan tulang yang kuat, dan zat besi untuk mencegah anemia, yang sangat berkaitan dengan stunting. Anemia merupakan penyakit akibat kekurangan zat besi, yang menyebabkan kadar hemoglobin di dalam darah berkurang. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan otak dan organ tubuh lainnya, karena salah satu tugas darah adalah mendistribusikan oksigen serta nutrisi di dalam tubuh sehingga berdampak pada keterlambatan pertumbuhan anak dan meningkatkan risiko stunting. Dengan penggunaan daun kelor juga dapat dijadikan intevensi herbal bagi orang yang menderita penyakit tidak menular lain, seperti anemia, hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit jantung koroner.

Penjelasan mengenai manfaat lubang resapan biopori
Penjelasan mengenai manfaat lubang resapan biopori

Selain memberdayakan daun kelor, mahasiswa KKN UPI juga memanfaatkan pemasangan biopori. Biopori merupakan lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya. Tujuan dari pemasangan lubang resapan biopori adalah untuk mengolah sampah organik (lubang biopori dapat digunakan untuk membuang sampah organik yang nantinya akan terurai menjadi kompos alami, hal ini dapat memanfaatkan sampah rumah tangga yang sudah tidak terpakai). Tujuan lainnya yaitu dapat meningkatkan kesuburan tanah (proses dekomposisi sampah organik di dalam biopori menghasilkan humus yang bermanfaat bagi kesuburan tanah). Masalah lainnya yaitu menumpuknya sampah  rumah  tangga untuk dibakar. Hal ini tentunya akan menghasilkan karbonmonoksida (CO2) dan jika terhirup manusia dapat menganggu fungsi kerja hemoglobin yang berfungsi mengangkut dan mengedarkan oksigen  (O2) ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi edukasi lingkungan melalui  pembuatan  biopori kepada masyarakat.

Pengisian pre-test dilakukan untuk mengukur pemahaman partisipan mengenai daun kelor dan biopori
Pengisian pre-test dilakukan untuk mengukur pemahaman partisipan mengenai daun kelor dan biopori

Selain terdapat program sosialiasi pemanfaatan daun kelor dan pemasangan lubang resapan biopori, Mahasiswa KKN UPI juga memberikan tindakan nyata berupa pemberian 100 pohon kelor dan pemasangan biopori yang didistribusikan pada ke-8 RW di Desa Sukahayu. Aksi ini dilakukan pada tanggal 26 januari 2025.

Dengan diadakannya program kegiatan sosialisasi penanaman daun kelor dan pemasangan biopori, Mahasiswa UPI telah memberikan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan desa dengan pemanfaatan daun kelor serta penerapan biopori. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat serta mendorong kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kelestarian alam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun