Mohon tunggu...
Alina Ratna Anjali
Alina Ratna Anjali Mohon Tunggu... Freelancer - Author

Kita punya keinginan, tapi keadaan punya kenyataan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Stop, Mengucapkan Bipolar Itu Gila

29 Desember 2021   23:30 Diperbarui: 4 Desember 2024   22:28 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mungkin kalian berfikir bahwa orang bipolar itu hanya mood-an saja, namun seiring dengan waktu yang berjalan kalian akan merasakan perbedaan dan ada yang salah dari kelakuan yang dimiliki oleh si bipolar ini. 

Namun, jangan dijauhi ya, tapi dirangkul agar ia memiliki semangat hidup.   Penderita bipolar disorder, bukan hanya memerlukan obat antipsikotik saja yang diberikan namun, biasanya akan obat akan ditambah dengan obat antidepresan dan pengatur mood. 

Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar, serta psikoterapi juga tentu dibutuhkan oleh penderita bipolar disorder.

Penderita bipolar Disorder sering kali di katakan sebagai orang gila, saya mendapatkan sampel dari orang yang penderita bipolar disorder, orang disekelilingnya sering kali mencemooh dengan ejekan GILA, padahal hal itu merupakan dua hal yang berbeda. 

Gangguan bipolar dan gangguan mental lainnya terkadang  dianggap kurang penting. Ketika seseorang didiagnosa dengan gangguan fisik seperti kanker, orang-orang akan cepat menunjukkan dukungan dan memberi bantuan. Namun, hal ini biasanya tidak terjadi ketika seseorang didiagnosa dengan gangguan mental.

Mungkin  penyebabnya yaitu ketidaktahuan orang-orang sekitar terakit dengan  bagaimana mereka dapat  membantu. 

Karena Sebenarnya tidak begitu berbeda dengan bantuan untuk orang dengan gangguan fisik: 

hadir untuk mereka, mendengarkan keluh kesah, dan menawarkan bantuan ketika mereka butuh.

You are not your illness, You have an individual story to tell. You have a name, a history, a personality. 

Staying yourself is part of the battle 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun