Mohon tunggu...
ALINA FEBRIANI
ALINA FEBRIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pekalongan

Saya tertarik untul membaca buku maupun menonton film fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sinergi Peduli Keamanan Pangan dan Digitalisasi Transaksi: Sosialisasi PIRT dan QRIS yang Diselenggarakan oleh KKN Tematik Unikal Kelurahan Krapyak

11 Januari 2024   10:40 Diperbarui: 11 Januari 2024   10:46 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok KKN Tematik Unikal Kelurahan Krapyak 1 dan 2  periode I tahun 2023/2024 menghadirkan momen sinergi antara keamanan pangan dan digitalisasi transaksi melalui kegiatan Sosialisasi PIRT dan QRIS kepada masyarakat pelaku usaha di Kelurahan Krapyak. Kegiatan berlangsung di Aula Selatan Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan pada hari Selasa, 9 Januari 2024. Sinergi ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan pangan dan manfaat digitalisasi transaksi di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ketua pelaksana kegiatan, Lukman Hakim, menjelaskan bahwa Sosialisasi PIRT dan QRIS ini merupakan salah satu program kerja KKN Tematik Unikal Periode I Tahun 2023/2024 yang bertujuan memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Krapyak. "Kami ingin mereka memahami betapa pentingnya keamanan pangan dan bagaimana digitalisasi transaksi dapat memberikan berbagai keuntungan dalam pengembangan bisnis mereka. Dengan pemahaman ini, kami berharap UMKM dapat berkembang secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal," ungkap Lukman Hakim. Tegasnya lagi, sasaran dari kegiatan ini adalah pelaku UMKM yang ada di Kelurahan Krapyak yang memiliki usaha di bidang makanan dan minuman.

Dalam acara ini, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan memberikan wawasan mendalam mengenai PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). PIRT adalah sertifikasi perijinan khusus yang diberikan pada produk makanan rumahan atau diproduksi dalam skala rumah tangga. Ijin ini digunakan sebagai jaminan usaha kemasan rumahan yang dijual dan beredar di masyarakat telah memenuhi standar keamanan makanan atau izin edar produk pangan. Dalam sesi Sosialisasi PIRT, Dinas Kesehatan tidak hanya menyajikan informasi dan materi, tetapi juga merangkul pelaku UMKM dengan pendekatan praktis dan interaktif, dengan menggarisbawahi pentingnya keamanan dan kesehatan dalam setiap langkah produksi makanan.

Sementara itu, Bank Muamalat mensosialisasikan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai solusi transaksi keuangan yang inovatif. Bank Muamalat memberikan paparan bahwa QRIS menjadi solusi pembayaran modern yang dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan transaksi keuangan bagi pelaku UMKM. Dengan menggunakan QRIS, diharapkan para pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kualitas layanan mereka.

Kegiatan ini dihadiri oleh 42 pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha yang antusias untuk mempelajari standar keamanan pangan dan QRIS. Kehadiran mereka mencerminkan semangat kolaboratif dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan menciptakan iklim usaha yang lebih berkembang. Sesi tanya jawab dan diskusi berlangsung antara peserta dan para narasumber, menciptakan suasana kolaboratif yang membangun pemahaman yang lebih mendalam. Pelaku UMKM diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan menanyakan hal-hal yang dirasa masih belum jelas.

Ketika ditanya mengenai harapan dari acara ini, Lukman Hakim menjelaskan, ". Kami ingin melihat setiap peserta, terutama para pelaku UMKM, dapat meninggalkan acara dengan membawa pemahaman yang jelas tentang bagaimana mendapatkan ijin PIRT dan mengadopsi QRIS dalam bisnis mereka, sehingga mereka lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan di era ekonomi digital".

Dengan adanya kerjasama Tim KKN, Dinas Kesehatan, dan Bank Muamalat dalam sosialisasi ganda ini, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas produk pangan rumah tangga dan memanfaatkan teknologi pembayaran digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Pemberdayaan masyarakat melalui edukasi ini diharapkan menjadi langkah awal menuju peningkatan kesejahteraan dan keamanan ekonomi di tingkat lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun