Mohon tunggu...
Nurul Alina Darayani
Nurul Alina Darayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Literasi Media

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi, Warga Antusias Ikuti Workshop di Desa Madureso

31 Juli 2024   13:16 Diperbarui: 31 Juli 2024   13:20 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi dan Workshop Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah di Desa Madureso/Dok. pri

 Madureso, Kebumen- Ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Madureso antusias mengikuti workshop pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Workshop ini diselenggarakan oleh mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto dalam rangka mendorong daur ulang limbah minyak goreng bekas.

Selama workshop, peserta diajarkan cara mengumpulkan dan memproses minyak jelantah menjadi lilin yang ramah lingkungan. Minyak jelantah dibersihkan, dicampur dengan pewarna dan pewangi alami, lalu dituangkan ke dalam cetakan untuk dibentuk menjadi lilin aromaterapi.

Praktik Pembuatan Lilin Aromaterapi oleh Mahasiswa KKN dan Ibu-ibu PKK/dok. pri
Praktik Pembuatan Lilin Aromaterapi oleh Mahasiswa KKN dan Ibu-ibu PKK/dok. pri

"Selain mengurangi limbah, pembuatan lilin ini juga bisa menambah nilai ekonomi dari minyak jelantah yang biasanya hanya dibuang," ujar Fachri, Ketua KKN Kelompok  UIN SAIZU.

Antusiasme Ibu PKK terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti workshop ini. Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tapi juga membawa pulang lilin aromaterapi hasil karya mereka sendiri.

Istiqamah, satu anggota PKK juga menuturkan respon positifnya "Saya baru tahu dari kegiatan ini kalau minyak jelantah bisa diolah menjadi lilin aromaterapi. Dengan membuat lilin aromaterapi kita dapat mengolah limbah dengan benar agar lingkungan tidak tercemar."

Pemaparan Strategi Digital Marketing juga menjadi salah satu materi yang disampaikan dalam kegiatan ini, dengan harapan masyarakat Desa Madureso mampu mengembangkan inovasi pemanfaatan limbah minyak jelantah ini menjadi produk yang memiliki nilai jual dan daya saing tinggi, serta nantinya menjadi manfaat bagi masyarakat luas terutama pada peningkatan sumber daya manusia dibidang ekonomi.

"Ini ide bagus untuk mendaur ulang minyak jelantah. Selain bermanfaat untuk lingkungan, kita juga bisa membuat kerajinan yang bisa dijual," ujar Budi Widiarsih, wakil ketua PKK Desa Madureso.

Kegiatan serupa diharapkan dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola limbah rumah tangga secara bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun