Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita Untuk Anak] Menjadi YouTuber

19 Januari 2020   22:15 Diperbarui: 20 Januari 2020   05:39 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nusantaratv.com

***

"Tante, besok kan Salwa libur. Ajakin Salwa jalan-jalan dong...," rengek Salwa kepada tantenya yang baru saja sampai di rumah.

Untuk sementara Tante Milly memang masih tinggal di rumah keluarga Salwa. Selain dia masih kuliah, Mama sama sekali tak mengizinkan Tante Milly untuk indekost maupun kontrak rumah, karena itu sudah merupakan amanat dari Eyang di kampung.

"Eh? Emang besok Salwa libur apa? Kok gak sekolah?" Tante Milly jelas kaget, baru pulang sudah ditodong Salwa seperti itu.

"Ih, Tante lupa ya. Besok tanggalan merah, Tante. Kan besok imlek. Makanya sekolah libur," jawab Salwa seraya memainkan mata genitnya. Tante Milly hanya tertawa mendengarnya seraya mengacak-acak rambut keriting keponakannya itu.

Mama yang sejak tadi menyimak obrolan Salwa dengan tantenya itu tiba-tiba saja ikutan nimbrung. "Emang besok kamu ada rencana nge-vlog ke mana, Mil?"

Segera, Tante Milly menarik kursi yang ada di ruang tengah untuk duduk. Kemudian berkata, "Hm, gini Mbak. Berhubung besok itu imlek, aku sama teman-teman komunitas 'Jalan-jalan Seru' rencananya mau ke Kampung Cina di Kota Lama. Ya, pengen merasakan aja suasana imlek di lingkungan aslinya itu kayak gimana."

Mama diam dan hanya menganggukkan kepalanya. Namun, tiba-tiba saja...

"Ikuuut...."

Sebuah seruan keras membuat Mama dan Tante Milly saling berpandangan, kaget. Kemudian serentak menatap gadis kecil yang ada di hadapan mereka.

"Tante, Salwa ikut ya ke Kampung Cina besok. Ikut ya. Pliiisss...!" Nada suara Salwa begitu memelas. Mata bulatnya meram melek. Kedua tangannya beradu membentuk kerucut. Tante Milly tentunya tidak tega juga untuk menolaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun