Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Film

Teror Film Ratu Ilmu Hitam di Pekan Keduanya

21 November 2019   09:37 Diperbarui: 21 November 2019   17:37 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama sebenarnya kepengen nonton film ini, apalagi setelah membaca beberapa review dari teman-teman di media sosial. Tapi ya, berhubung baru saja mengalami musibah dan butuh recovery badan yang lumayan lama juga, akhirnya baru kesampaian nonton filmnya di pekan kedua tepatnya pada Senin lalu (18/11/2019). Itupun dipaksakan banget buat nonton dan menghirup udara segar di luar rumah. Ya, daripada penasaran terus-menerus. Betul tidak?

Memasuki pekan kedua pemutaran film Ratu Ilmu Hitam yang mengusung tema thriller horor itu, ternyata lebih dari setengah jumlah kursi yang tersedia di dalam studio masih dipenuhi oleh orang-orang yang penasaran ingin sekali menonton film yang katanya bikin jijik dan mual penonton saat melihat adegan-adegan 'penyiksaan' dan teror yang terdapat di dalam film ini, termasuk juga saya. Lantas, bagaimana reaksi penonton yang saat itu bersama-sama dengan saya menonton film ini?

Sumber: dokpri
Sumber: dokpri

Ternyata Reaksi penonton itu beragam ya. Ada yang berteriak histeris, menutup wajah dengan kedua telapak tangannya, bahkan ada pula yang malah asyik ngerumpi dengan teman di sebelahnya. Yang ekstrim dari reaksi penonton itu ternyata ada juga yang sampai merasa mual dan ingin muntah segala--hahaha, kalau yang ini sih reaksi saya sendiri. Seram dan menegangkan deh terornya.

Mengutip dari m.liputan6.com, pada Minggu malam (17/11/209) jumlah penonton yang berhasil diteror oleh film Ratu Ilmu Hitam ini mencapai angka 705 ribu lebih. Berarti sehari setelah itu--saat saya menonton--angka tersebut bisa terus meningkat dong. Ya, bisa jadi. Soalnya review tentang film ini telah banyak beredar di media sosial. Pun pihak Rapi Film melalui akun instagramnya @rapifilm telah melakukan challenge bilamana film ini mencapai angka satu juta penonton, maka akan diadakan jalan-jalan bareng dua aktrisnya, yaitu Shenina Cinnamon dan Zara Jkt48. Ya, semoga saja target tersebut bisa tercapai.

Sumber: instagram.com/rapifilm
Sumber: instagram.com/rapifilm
Menyorot Isu Tentang Perempuan 

Seperti film-film karya Joko Anwar terdahulu--Pengabdi Setan dan Perempuan Tanah Jahanam, film Ratu Ilmu Hitam pun ternyata lagi-lagi membahas isu tentang perempuan. Hal ini sudah terlihat dari awal scene, dimana penonton disuguhi bahwa penilaian terhadap penampilan fisik perempuan itu akan berdampak pada menurunnya rasa percaya diri dari perempuan itu sendiri. Isu tersebut tergambar saat keluarga Hanif (Ario Bayu) dalam perjalanan menuju panti asuhan tempatnya dibesarkan.

Di dalam mobil, ketiga anak Hanif dan Nadya (Hannah Al-Rasyid) itu terlibat obrolan dan candaan yang mengarah kepada penilaian fisik seseorang. Melihat hal tersebut, Nadya pun segera angkat bicara. Dia mengaku bahwa waktu kecil ibunya kerap mengatakan bahwa Nadya itu tidaklah cantik. Ucapan sang ibu itu membuatnya tidak pernah merasa cantik hingga akhirnya berdampak pada rasa tidak percaya diri Nadya pada saat dia dewasa.

Selain penampilan fisik, Joko Anwar pun menyorot isu body positivity yang sering kali melanda diri perempuan. Ejekan tentang bentuk fisik, warna kulit dan model rambut, yang kadang dianggap candaan oleh si pengejek, ternyata malah sering banget membuat down si penerimanya. Lina (Salvita Decorte) istri dari Jefri (Miller Khan), sahabat Hanif, langsung beranggapan negatif tentang dirinya saat sang suami menolak berhubungan suami istri dengannya. Lina beranggapan bahwa penolakan Jefri itu lantaran berat badannya sedang naik. Padahal sama sekali bukan.

Adegan Lina dan Jefri dalam Film Ratu Ilmu Hitam (Sumber: tirto.id)
Adegan Lina dan Jefri dalam Film Ratu Ilmu Hitam (Sumber: tirto.id)

Dengan jiwa labil dan penuh depresi, Lina pun memilih keluar kamar dan akhirnya malah mengalami kesurupan. Dia sama sekali tak sadar saat memotong bagian perut dan dagunya sendiri yang dia anggap penuh lemak sehingga sang suami menolaknya. Dan saat Jefri melihat sang istri dalam kondisi seperti itu, tentu saja dia syok dan segera bermaksud membawa Lina langsung ke rumah sakit.

Dari scene tersebut kita bisa belajar bahwa segala bentuk perlakuan maupun ucapan terhadap seseorang bisa mempengaruhi cara berpikir mereka akan bentuk tubuhnya. Celetukan yang mungkin saja dianggap sebagai candaan atau basa-basi ternyata justru malah melukai perasaan seseorang. Sebab cantik tidak melulu berarti harus berkulit putih, bertubuh langsing, atau berambut lurus. Setiap perempuan memiliki kecantikan masing-masing yang tidak bisa diukur dari segi apapun.

Dan isu tentang perempuan yang benar-benar menjadi inti dari film ini ternyata adalah pelecehan seksual yang dialami perempuan sewaktu kecil akan berdampak kepada dendam kusumat di masa dewasanya yang pada akhirnya menghilangkan akal sehat perempuan tersebut sehingga menghalalkan segala cara--termasuk bermain ilmu hitam, semata-mata hanya untuk membalaskan dendamnya terhadap pelaku pelecehan seksual tersebut. 

Jadi buat para pembaca dan pencinta film horor tanah air, tak ada salahnya mencoba sensasi adrenalinnya melalui film besutan Kimo Stamboel dan penulis naskah Joko Anwar ini. Disarankan untuk menyediakan kresek hitam sebelum menonton film ini bagi Anda yang tak tahan dan ingin muntah saat menyaksikan adegan-adegan menjijikan dan sadis dalam film ini. Walaupun film ini tidak terlalu banyak 'mengeluarkan darah' seperti film Perempuan Tanah Jahanam, tapi tetap saja saya merasa bahwa film ini merupakan film horor yang sangat mengguncang jiwa. 

***

Trailer film Ratu Ilmu Hitam (2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun