Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Serial Noval] Putri Duyung Itu Bernama Violet

18 November 2019   13:18 Diperbarui: 18 November 2019   13:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: travel.detik.con

"Meooong...."

Mendengar suara kucing di pantai? Eh, ini halu atau beneran sih? Segera kutajamkan lagi telingaku dan...

"Om, itu bukannya Sassy?" teriak Akbar sambil berlari ke arah kucing yang tadi sempat mengeong. Masih dengan rasa tak percaya, kususul Akbar dari belakang. Dan benar saja.

"Ya ampun, Sassy. Kamu itu emang kucing yang bandel ya ternyata," kata Akbar seraya menggendong kucing persia peaknose berwarna abu-abu putih itu. "Kemarin kamu nyasar ke rumahnya Aki Dahlan. Sekarang kamu malah ada di sini. Eh, kalo kamu ada di sini, berarti Tante Violet juga ada di sini dong?"

Belum sempat kutanggapi perkataan Akbar, dari arah belakang...

"Sassy... Ya Tuhan, terima kasih." Dengan buliran air yang jatuh di sudut matanya, perempuan yang masih mengenakan pakaian selam muslimah yang sepintas mirip putri duyung itu segera mengambil alih Sassy yang ada dalam dekapan Akbar. "Makasih ya, Akbar. Tadinya Tante Vio udah hopeless aja akan kehilangan Sassy di sini. Padahal Sassy sengaja Tante tarok di pet cargo, dengan maksud agar gak kabur ke mana-mana. Eh, kemudian ada yang iseng yang membuka pintu pet cargo-nya Sassy. Dan... bisa ditebak sendiri gimana kan kejadian selanjutnya."

Ya, Tuhan. Mimpi apa ya aku semalam. Perempuan yang beberapa hari ini berhasil membuatku mabuk kepayang, kini ada di hadapanku. Perempuan yang sempat kutolak saat Akbar bermaksud ingin mengajaknya--tentunya bersama kucingnya yang suka kabur itu--untuk ikut serta dalam petualangan kami ke pantai, kini malah sengaja Tuhan pertemukan langsung di pantai ini. Ya, Tuhan.

"Eh, ada A Noval juga ternyata. Gak nyangka ya kita bisa ketemu di sini."

"Eh, iya, Tante. Untungnya kita beneran ketemu ya di sini. Karena sebenarnya Akbar..." Segera kusumpel mulut Akbar yang mulai rese itu.

"Kamu bisa menyelam juga ternyata ya? Keren." Kuberikan dua jempol kepada perempuan istimewa yang berdiri di depanku ini. Karena selain dia itu pencinta kucing, ternyata dia juga seorang relawan komunitas pecinta alam dan laut yang jago menyelam. Ah, ingin rasanya aku menjadi bagian yang dicintainya pula. Ups!

"Akbar, ikut Tante, yuk! Nanti akan Tante Vio ajak menyelam ke bawah laut." Salah satu tangan sang putri duyung menggendong Sassy, sedangkan tangannya yang lain menggandeng tangan Akbar. Kemudian dengan setengah berlari, mereka pun kembali ke bibir pantai.

Ah, Karawang. Rasanya aku benar-benar tak ingin balik ke ibukota deh.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun