Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Fenomena Novel Wattpad yang Dilirik Penerbit Mayor dan PH

2 April 2017   21:26 Diperbarui: 4 April 2017   17:55 8478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dear Nathan Versi Film dan Novel Cetak"][/caption]

Awal pekan lalu (27/3/17) sepulang dari kantor, saya sengaja menyambangi bioskop Karawang Theatre(KT) sekadar untuk melepaskan penat dari rutinitas harian. Dan berhubung saya memang doyan nonton film juga, maka akhirnya saya memilih KT sebagai 'tempat pelarian'.

[caption caption="Karawang Theatre (sumber: twitter.com)"]

[/caption]

Ada dua film Indonesia alternatif yang ingin saya tonton saat itu di sana; Mooncake Storydan Baracas.Dan alasan kenapa saya memilih KT itu... just simple. Kapan lagi bisa nonton film Indonesia terbaru dengan harga tiket hanya Rp.15.000,-? Ya, hanya itu. Tanpa ada maksud mendiskreditkan bioskop-bioskop raksasa yang mulai bermunculan di kota Karawang.

Berhubung KT hanya memiliki dua layar lebar (theatre studio) maka hari itu film yang sedang tayang adalah Dear Nathan (theatre1) dan Baracas (theatre 2). Okelah, not bad too. Segera saja saya melangkah ke theare 2 untuk mengantre tiket Baracas. Eh tapi, tunggu dulu! Pas iseng melirik ke theatre 1, oh my God... banyak juga abegeh yang mengantre di sono. Hm, jadi kepoeuy. Memang apa sih keistimewaan film Dear Nathan itu?

 

Berawal dari Wattpad

Akibat didera kepo akut itulah akhirnya saya mulai googling segala hal yang berkaitan dengan film Dear Nathan. Dan hasilnya.... Wow, amazing! Ternyata, ini film asal-muasalnya dari novel yang ditulis di wattpad. Nah, lho! Apaan tuh wattpad?

Menurut Wikipedia, wattpad adalah layanan situs web dan applikasi telepon pintar asal Toronto, Kanada, yang memungkinkan penggunanya untuk membaca ataupun mengirimkan karya dalam bentuk artikel, cerita pendek, novel, puisi, atau sejenisnya.

Oh, pantesan saja sekarang banyak orang yang bikin akun di sono dan mulai mem-publish tulisan-tulisannya--umumnya sih novel--dengan maksud menggaet penerbit mayor untuk menerbitkan novelnya. Wah, masa sih?

Setahuku, dahulu, salah satu syarat naskah yang dikirimkan ke penerbit itu belum pernah publish di media apapun juga, termasuk juga media sosial (medsos). Lha, ini kok, sudah dibaca oleh puluhan bahkan ratusan orang secara gratis, malah bisa dilirik sama penerbit mayor untuk dibukukan. Contoh konkretnya ya itu novel DearNathan (DN), yang ditulis oleh Erisca Febriani.

[caption caption="Akun Wattpad Milik Erisca Febriani (screen shoot)"]

[/caption]

Hasil stalking ke akun wattpad penulisnya, saya dapatkan informasi bahwa novel DN telah dibaca oleh lebih dari 20 juta orang. Wow! Maka tak heran bila akhirnya pada novel versi cetaknya pun terdapat label "Mega Best Seller". Dan saya benar-benar dibuat takjub membaca angka dan label yang fantastis itu.

 

Beda Zaman, Beda Media

Sebenarnya, kalau kita mau sedikit lebih peka, fenomena novel wattpad yang akhirnya berhasil dibukukan itu sudah ada sejak zaman dahulu. Hanya mungkin beda di medianya saja. Bila dulu cerbung-cerbung itu beredar di media cetak--koran dan majalah, kini muncul di media online. Contoh cerbung atau serial yang pernah nge-hits di zamannya bahkan hingga kini masih selalu dicari-cari novelnya itu adalah Balada Si Roy. Serial ini dahulu menghiasi halaman majalah Hai dan selalu ditunggu-tunggu kelanjutannya oleh pembaca setianya.

Dan semua cerita tersebut tentunya juga telah banyak dibaca orang secara gratis, kan? Tapi, kok masih ada saja penerbit mayor yang bersedia menerbitkan dalam bentuk buku? Dan tak sedikit pula pembaca yang telah membaca cerbung tersebut di koran atau majalah tetap memburu bukunya.

Jadi menurut saya, sah-sah saja bila kini zamannya novel wattpad yang mulai dilirik penerbit mayor untuk dibukukan. Dan DearNathan bukanlah yang pertama, karena ternyata telah ada beberapa novel jebolan wattpad juga yang beruntung dibukukan. Kalaupun akhirnya novel ini yang nge-hits, bahkan sampai difilmkan segala, faktor lucky juga kurasa. Terlepas dari berita kontroversi yang mengikutinya yang semakin membuat orang penasaran akan keberadaan novel ini.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun