Baru saja Bella mengucapkan kata setuju, sebuah rumah mungil nan indah telah berdiri tegak di hadapannya. Rumah itu dari luar tampak seperti rumah jamur yang dihuni oleh para kurcaci di negeri ini. Berwarna totol merah dengan cat dasar putih. Tampak mungil namun indah. Halamannya luas. Aneka bunga ditanam di halaman depan rumah itu sehingga mengundang kupu-kupu untuk singgah ke sana.
"Inikah rumahku, Ibu Peri?" Bella bertanya dengan ekspresi tak percaya. Baru kali ini ia memiliki rumah sendiri dan akan tinggal seorang diri pula di dalamnya.
"Ya, itulah rumahmu. Tak perlu takut. Peri-peri akan sering mengunjungimu. Tapi maaf, mereka tak bisa masuk ke rumahmu. Karena seperti kataku tadi, rumahmu akan kugembok dari luar. Maksudku, agar kurcaci nakal tidak mengganggumu. Kini, silakan masuk ke rumahmu. Bila ada yang kaubutuhkan, kau tinggal membunyikan lonceng yang ada di depan pintu itu." Peri Biru menunjuk pintu depan rumah jamur itu dan Bella pun mengangguk paham.
Demikianlah Bella akhirnya tinggal di dalam rumah jamur yang disediakan khusus oleh Peri Biru untuknya.
***
Sehari dua hari, Bella tampak bahagia berada di dalam rumah barunya. Ia bebas melakukan apa saja tanpa ada yang mencerewetinya. Makanan selalu tersedia. Para peri menemaninya mengobrol di luar rumah. Oh, hidup serasa di surga!
Tepat di hari ketiga. Bella mulai dilanda kebosanan. Ia ingin keluar rumah dan menikmati keindahan taman serta bermain dengan para peri. Tinggal sendirian di dalam rumah ternyata membosankan juga. Mana persediaan makanannya pun sudah mulai menipis.
Akhirnya, Bella membunyikan lonceng. Meminta izin untuk keluar rumah serta meminta makanan tambahan baginya. Namun Peri Biru tetap pada pendiriannya. Melarang dan tak menggubris semua keluhannya. Bella pun menjadi kesal.
"Ibu Peri, mana janjimu? Katanya kau akan memenuhi semua kebutuhanku. Tapi, apa? Lihat, makananku telah habis dan kau belum juga mau datang kemari. Aku ingin keluar rumah, tidak boleh. Apanya yang enak hidup dalam sangkar emas?"
Peri Biru yang mendengar kemarahan Bella segera menampakkan diri. "Nah, itu pula yang dirasakan Pepito dan Kiko di rumahmu, Bella," sahut Peri Biru tajam. Bella terkejut dibuatnya.
"Mak... maksud Ibu Peri apa?" tanya Bella dengan terbata.