Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[FF Fabel] Sepenggal Kisah Gio dan Uya

25 Oktober 2016   22:29 Diperbarui: 25 Oktober 2016   22:48 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: beritahati.com

Gio, si buaya kecil, karena kesal akhirnya menjauh dari Uya dan memilih kembali masuk ke dalam kolam. Dan sebelum memasukkan badannya, ia masih sempat berucap, "Asal kau tahu saja, aku itu paling benci saat mereka mengolok-olok kita dengan nyanyian Buaya Darat. Sehina itukah kita? Padahal kelakuan mereka itulah yang hina."

Uya yang mendengar kata-kata Gio pun tersentak.

"Hm... benar juga apa kata Gio. Manusia itu sering kali merasa dirinya paling suci, paling pintar dan paling tinggi derajatnya dibandingkan makhluk lainnya di muka bumi ini. Sehingga dengan teganya mereka memperolok-olok makhluk lain hanya untuk menyindir dan kesenangan semata. Huh!"

Dengan mulut ternganga dan kilatan mata merah, ingin sekali rasanya Uya menerkam mahasiswa-mahasiswa yang berada di atas kolam observasi ini.

***

Karawang, 25 Oktober 2016

Usai teringat buaya-buaya penangkaran di Cikole, Lembang. Heuheu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun