Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misi di Malam Tahun Baru

1 Januari 2016   23:12 Diperbarui: 4 Januari 2016   20:16 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke. Segala persiapan pun beres sudah. Kembali Rio mematut dirinya di depan cermin yang terpasang erat di depan pintu lemari pakaiannya.

"Perfekto! Saatnya beraksi!"

Setangkai mawar merah yang tergolek nyaris layu di atas meja kini berpindah tempat di antara gigi-gigi Rio yang amburadul. Mawar merah yang siang tadi sempat dicurinya dari halaman rumah Haji Sarmin, sepulangnya dari toko Ko Asui. Ah, untung saja rumah Haji Sarmin dalam keadaan kosong. Kalau tidak, habis sudah Rio dihajar Pak Haji yang terkenal kikir itu.

***

Jam di pergelangan tangan Rio baru menunjukkan angka 8. Dan untuk sebuah pesta pergantian tahun, jam tersebut masih terbilang sore. Tapi jika mengingat jalanan yang mulai dipadati oleh beraneka jenis kendaraan, maka jam tersebut adalah jam yang tepat untuk mengajak keluar seseorang.

Meski belum ada perjanjian tertulis antara Rio dengan sang target operasi, tapi ia yang merasa percaya diri tingkat dewa kalau sang target tentunya ada di rumah kontrakan. Dan bermodal motor pinjaman, akhirnya dilajukannya kuda besi itu menuju rumah kontrakan target operasi.

Sampai di depan kontrakan sang target operasi.

"Cari Mbak Marisa ya, Mas?" sapa seorang ibu yang tinggal di sebelah rumah kontrakan target operasi, saat dilihatnya Rio hanya celingak-celinguk saja.

"Iya, Bu. Marisa-nya ada kan, Bu? Tapi kok rumahnya gelap ya?"

"Wah, si Mas telat. Baru saja Mbak Marisa dijemput Mas Yoga."

"Yoga?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun