Mohon tunggu...
Alin Nur Indahsari
Alin Nur Indahsari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Hobi bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Sibernetik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

11 Juni 2024   18:14 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:50 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

E. Pembelajaran Menurut L Nev Landa

L Nev Landa, seorang psikolog yang mengadopsi aliran sibernetik, mengidentifikasi dua proses berpikir yang berbeda: proses berpikir algoritmik dan cara berpikir heuristik. Proses berpikir algoritmik adalah proses yang terstruktur secara sistematis, bergerak secara bertahap, konvergen, dan lurus menuju satu tujuan tertentu.

Ridwan Abdillah Sani (2013: 36) sependapat dengan Landa bahwa pendekatan sibernetik melibatkan kedua model berpikir ini. Menurutnya, proses belajar yang efektif terjadi ketika materi yang dipelajari atau masalah yang ingin dipecahkan dipahami dengan baik, entah itu melalui sistem informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh guru. Guru yang baik adalah yang memahami baik informasi materi dan sistem berpikir dari siswa, serta dapat menghubungkan keduanya secara efektif.

Abdul Hamid (2009: 48) juga mengamini pandangan Landa tentang proses berpikir ini. Dia menegaskan bahwa belajar adalah pengolahan informasi, dan untuk memastikan proses pembelajaran yang sukses, penting bagi guru untuk memahami dengan jelas karakteristik materi yang diajarkan serta kemampuan berpikir siswa. Dalam konteks ini, pendekatan yang kombinasi antara berpikir algoritmik dan heuristik dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

Dalam teori pembelajaran sibernetik, proses pembelajaran tergantung pada strategi yang digunakan oleh peserta didik. Tujuannya adalah memecah pembelajaran menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar peseta didik dapat fokus pada setiap bagian tersebut proses pembelajaran memiliki peran yang penting, tetapi pengolahan sistem informasi juga sangat pentingnya dalam konteks ini, sistem informasi dianggap sangat penting karena memudahkan penyampaian materi pembelajaran kepada siswa.

Teori belajar sibernetik juga menekankan pentingnya mengorganisasi pembelajaran dengan mempertimbangkan kebebasan siswa dalam berpikir dan berimajinasi. Materi yang lebih terstruktur dan teratur lebih baik disajikan dalam pendekatan linear dan sekuensial. Namun, materi yang lebih abstrak dan berpotensi memiliki beragam interpretasi lebih baik disajikan dalam pendekatan "terbuka".

F. Pembelajaran Menurut Pask dan Scott

Pask dan Scott, dua tokoh sibernetik lainnya, mengenalkan konsep tentang peserta didik yang holistik memulai pembelajaran dari konsep umum ke yang lebih spesifik, sementara peserta didik tipe serial menggunakan pendekatan  berpikir algoritmik, seperti yang dijelaskan oleh Ridwan Abdullah Sani (2013:36) 

Pembelajaran dalam kerangka sibernetik sering kali dikaitkan dengan konsep (feedback) dalam konteks pendidikan. Umpan balik dari siswa memungkinkan guru mengevaluasi pemahaman materi yang telah disampaikan dan mengidentifikasi kesulitan yang mungkin dihadapi oleh peserta didik dalam memproses informasi. Berdasarkan umpan balik ini, peserta didik dapat menilai hasil pembelajaran mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Di sisi lain, pendekatan yang diusulkan oleh Pask dan Scott memiliki kesamaan dengan pendekatan algoritmik. Namun, cara berpikir holistik tidak identik dengan heuristik. Berpikir holistik melibatkan pengamatan sistem informasi secara menyeluruh, tanpa terlalu terpaku pada detail-detail spesifik. Sebagai contoh, saat melihat sebuah lukisan, pendekatan holistik akan melibatkan pengamatan keseluruhan lukisan sebelum memerhatikan detail-detail tertentu.

Pendekatan yang berfokus pada pengelolaan informasi menyoroti aspek-aspek seperti ingatan jarak panjang Long Time Memory (LTM) yang terkait proses pengolahan informasi dalam otak. Menurut teori sibernetik, agar proses pembelajaran berlangsung secara optimal, kita perlu memahami tidak hanya bagaimana otak bekerja, tetapi juga bagaimana lingkungan memengaruhi mekanisme tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun