Ali Mutaufiq
Isra Mi'raj adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah umat Islam yang terjadi pada tahun ke-10 setelah kenabian, yang mencakup perjalanan malam (Isra) Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, diikuti dengan peristiwa Mi'raj, yaitu naiknya beliau ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT. Peristiwa ini memiliki makna yang sangat dalam dalam ajaran Islam, baik dari segi spiritual maupun teologis.
- Isra adalah perjalanan malam yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW ditemani oleh malaikat Jibril.
- Mi'raj adalah perjalanan selanjutnya, di mana Nabi Muhammad SAW diangkat ke langit, bertemu dengan Allah SWT, dan menerima perintah untuk menunaikan salat lima waktu, yang merupakan salah satu kewajiban utama umat Islam.
Peristiwa ini membawa banyak hikmah dan pelajaran bagi umat Islam. Dari segi teologis, Isra Mi'raj mengisyaratkan bahwa Allah SWT Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi-Nya. Selain itu, peristiwa ini menegaskan pentingnya salat sebagai ibadah utama dalam kehidupan seorang Muslim.
Ayat Al-Qur'an yang Menyebutkan Isra Mi'raj
Peristiwa Isra Mi'raj dijelaskan dalam Al-Qur'an, khususnya dalam surah Al-Isra (17:1):
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra [17]:1)
Ayat ini mengungkapkan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa sebagai bagian dari tanda kebesaran Allah. Ayat ini juga mengandung pengertian bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat atas segala kejadian, termasuk perjalanan yang luar biasa tersebut.
Hadis Mengenai Isra Mi'raj
Hadis-hadis yang menggambarkan Isra Mi'raj juga sangat penting untuk memahami hakekat peristiwa ini. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim, yang menggambarkan secara rinci peristiwa Isra Mi'raj, termasuk pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan para nabi lainnya dan kewajiban salat yang diberikan oleh Allah SWT.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
"Ketika aku sedang tidur di Ka'bah, tiba-tiba Jibril datang dengan membawa sebuah bejana dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman, lalu dia membedah dadaku dan mencucinya dengan air Zamzam, kemudian dia mengisi dadaku dengan hikmah dan iman. Setelah itu, aku dibawa ke Buraq dan dibawa dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa..." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini memberikan gambaran mengenai proses persiapan Nabi Muhammad SAW untuk menjalani perjalanan tersebut, termasuk bagaimana beliau dibersihkan dan diberi kekuatan spiritual.
Pendapat Ulama Mengenai Makna Isra Mi'raj
- Ibnu Kathir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Isra Mi'raj bukan hanya sebuah perjalanan fisik yang luar biasa, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang mengandung banyak hikmah. Salah satunya adalah penetapan salat lima waktu sebagai kewajiban utama umat Islam.
- Al-Qurtubi berpendapat bahwa peristiwa Isra Mi'raj menunjukkan kemuliaan dan kedudukan istimewa Nabi Muhammad SAW di sisi Allah SWT. Isra Mi'raj juga menunjukkan bahwa dunia ini tidak terbatas hanya pada dimensi fisik, melainkan juga memiliki dimensi spiritual yang lebih luas.
- Sayyid Qutb dalam tafsirnya "Fi Zilalil Qur'an" mengungkapkan bahwa Isra Mi'raj merupakan simbol perjalanan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit merupakan gambaran tentang perjalanan ruhani setiap Muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah melalui salat dan ibadah lainnya.
- Kesimpulan
- Isra Mi'raj merupakan peristiwa agung yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT dan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya yang mulia. Perjalanan ini bukan hanya mengandung nilai sejarah, tetapi juga memberikan pesan moral yang sangat penting bagi umat Islam, terutama mengenai kewajiban salat. Para ulama menjelaskan bahwa Isra Mi'raj juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam, yang mengajarkan umat Islam tentang pentingnya mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
Referensi
- Al-Qur'an Surah Al-Isra (17:1)
- Hadis Sahih Bukhari dan Muslim
- Tafsir Ibnu Kathir
- Tafsir Al-Qurtubi
- Fi Zilalil Qur'an oleh Sayyid Qutb
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI