Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
"Ketika aku sedang tidur di Ka'bah, tiba-tiba Jibril datang dengan membawa sebuah bejana dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman, lalu dia membedah dadaku dan mencucinya dengan air Zamzam, kemudian dia mengisi dadaku dengan hikmah dan iman. Setelah itu, aku dibawa ke Buraq dan dibawa dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa..." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini memberikan gambaran mengenai proses persiapan Nabi Muhammad SAW untuk menjalani perjalanan tersebut, termasuk bagaimana beliau dibersihkan dan diberi kekuatan spiritual.
Pendapat Ulama Mengenai Makna Isra Mi'raj
- Ibnu Kathir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa Isra Mi'raj bukan hanya sebuah perjalanan fisik yang luar biasa, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang mengandung banyak hikmah. Salah satunya adalah penetapan salat lima waktu sebagai kewajiban utama umat Islam.
- Al-Qurtubi berpendapat bahwa peristiwa Isra Mi'raj menunjukkan kemuliaan dan kedudukan istimewa Nabi Muhammad SAW di sisi Allah SWT. Isra Mi'raj juga menunjukkan bahwa dunia ini tidak terbatas hanya pada dimensi fisik, melainkan juga memiliki dimensi spiritual yang lebih luas.
- Sayyid Qutb dalam tafsirnya "Fi Zilalil Qur'an" mengungkapkan bahwa Isra Mi'raj merupakan simbol perjalanan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit merupakan gambaran tentang perjalanan ruhani setiap Muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah melalui salat dan ibadah lainnya.
- Kesimpulan
- Isra Mi'raj merupakan peristiwa agung yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT dan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya yang mulia. Perjalanan ini bukan hanya mengandung nilai sejarah, tetapi juga memberikan pesan moral yang sangat penting bagi umat Islam, terutama mengenai kewajiban salat. Para ulama menjelaskan bahwa Isra Mi'raj juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam, yang mengajarkan umat Islam tentang pentingnya mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.
Referensi
- Al-Qur'an Surah Al-Isra (17:1)
- Hadis Sahih Bukhari dan Muslim
- Tafsir Ibnu Kathir
- Tafsir Al-Qurtubi
- Fi Zilalil Qur'an oleh Sayyid Qutb
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI