2. Pengaruh pada Transparansi Ekonomi
Salah satu karakteristik utama blockchain adalah transparansi. Semua transaksi yang terjadi di dalam jaringan dapat dilihat oleh semua pihak yang terlibat dalam jaringan, yang meningkatkan akuntabilitas dan mengurangi potensi penyalahgunaan dana atau korupsi. Ini sangat penting dalam konteks ekonomi makro, di mana pengelolaan anggaran negara, pengumpulan pajak, dan distribusi bantuan dapat menjadi lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Tushar Bansal dalam artikelnya yang diterbitkan di Forbes (2020), teknologi blockchain dapat meminimalkan fraud (penipuan) dalam transaksi ekonomi makro, termasuk pada pengelolaan dana pemerintah. Dengan blockchain, audit transaksi dapat dilakukan secara real-time, memberikan jaminan bahwa aliran dana digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Peran Bank Sentral dan Kebijakan Moneter
Blockchain juga dapat memengaruhi peran bank sentral dalam mengendalikan kebijakan moneter. Salah satu contoh paling menonjol dari hal ini adalah munculnya Central Bank Digital Currencies (CBDCs). Banyak bank sentral, termasuk Bank of England, Bank of China, dan European Central Bank, sedang mengeksplorasi penggunaan blockchain untuk menerbitkan mata uang digital mereka sendiri. CBDCs dapat memungkinkan pengawasan yang lebih efisien terhadap aliran uang dan transaksi, serta memberikan cara yang lebih efektif untuk melaksanakan kebijakan moneter.
Namun, penggunaan CBDC ini juga memiliki tantangan, terutama terkait dengan privasi dan keamanan data. Menurut Agustin Carstens, Direktur Jenderal Bank for International Settlements (BIS), CBDCs dapat membantu meningkatkan efisiensi sistem pembayaran global, tetapi juga membutuhkan regulasi yang ketat untuk menghindari potensi risiko sistemik.
4. Dampak pada Sektor Finansial dan Investasi
Blockchain berpotensi merombak sektor finansial secara fundamental. Selain dalam konteks mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum, teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengotomatisasi banyak proses di pasar keuangan, seperti penyelesaian transaksi saham dan obligasi, serta penyediaan layanan keuangan tanpa perantara (decentralized finance / DeFi).
Menurut Nouriel Roubini, ekonom terkenal yang sering mengkritik potensi Bitcoin, meskipun blockchain memiliki keuntungan dalam hal transparansi dan desentralisasi, ia juga menyoroti masalah skalabilitas dan potensi manipulasi harga dalam pasar cryptocurrency yang sangat volatile. Namun, ia mengakui bahwa blockchain dapat memberikan dampak besar dalam mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi pasar finansial.
5. Dampak Sosial dan Ekonomi Global
Blockchain juga berpotensi meningkatkan inklusi finansial di negara-negara berkembang. Teknologi ini dapat memberikan akses ke layanan keuangan bagi mereka yang tidak memiliki rekening bank, terutama di wilayah yang kurang terlayani oleh lembaga keuangan tradisional. Dengan hanya menggunakan ponsel pintar, individu dapat melakukan transaksi dan menyimpan uang dengan aman.