Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Maqashid Syariah dan Etika Bisnis: Menyimbangkan Tujuan DUnia dan Akhirat dalam Kepemimpinan

25 Januari 2025   10:41 Diperbarui: 25 Januari 2025   10:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq,

Pendahuluan

Maqashid Syariah adalah tujuan-tujuan syariat Islam yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Dalam konteks bisnis dan kepemimpinan, maqashid syariah tidak hanya berfokus pada keuntungan materi semata, tetapi juga mengedepankan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Prinsip ini mengajak setiap pemimpin dan pengusaha untuk menjalankan usaha mereka tidak hanya demi keuntungan dunia, tetapi juga demi mencapai keridhaan Allah dan kesejahteraan umat. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana maqashid syariah dapat diterapkan dalam etika bisnis dan kepemimpinan dengan merujuk pada pendapat para ulama, ayat al-Qur'an, hadis, serta referensinya.

Maqashid Syariah dalam Konteks Bisnis

Secara umum, maqashid syariah terdiri dari lima tujuan utama, yang dikenal dengan istilah "hifz al-din" (memelihara agama), "hifz al-nafs" (memelihara jiwa), "hifz al-'aql" (memelihara akal), "hifz al-mal" (memelihara harta), dan "hifz al-nasl" (memelihara keturunan). Dalam dunia bisnis, tujuan-tujuan ini dapat dijadikan pedoman untuk mengatur cara bertindak dalam menjalankan usaha, sehingga tidak hanya mengutamakan aspek material tetapi juga aspek spiritual dan sosial.

  1. Hifz al-Din (Memelihara Agama)

Sebagai seorang Muslim, seorang pemimpin atau pengusaha seharusnya senantiasa menjaga dan memperkuat agama dalam setiap langkah bisnisnya. Bisnis tidak boleh mengabaikan kewajiban agama, seperti shalat, zakat, dan kewajiban lainnya. Dalam hal ini, prinsip maqashid syariah mengingatkan bahwa bisnis yang dijalankan harus mendukung dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Ayat al-Qur'an yang relevan adalah:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, beramal shalih, dan mendirikan shalat serta menunaikan zakat, bagi mereka pahala di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kekhawatiran atas mereka dan mereka tidak bersedih hati." (Al-Baqarah: 277)

Hadis Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan pentingnya menjalankan bisnis yang halal dan berkah:

"Sesungguhnya setiap tubuh yang tumbuh dari yang haram, maka api nerakalah yang lebih layak baginya." (HR. Tirmidzi)

  1. Hifz al-Nafs (Memelihara Jiwa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun