Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tantangan Globalisasi dan Ekonomi DIgital dalam Kebijakan Ekonomi Makro

23 Januari 2025   14:33 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:33 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ali Mutaufiq

Globalisasi dan ekonomi digital telah menjadi dua pilar utama dalam transformasi perekonomian dunia dalam beberapa dekade terakhir. Kedua fenomena ini membawa dampak yang signifikan bagi kebijakan ekonomi makro, baik di negara maju maupun berkembang. Namun, seiring dengan peluang yang ditawarkan, muncul pula berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para pembuat kebijakan. Artikel ini akan membahas tantangan-tantangan tersebut, pandangan dari para ahli, serta kebijakan ekonomi makro yang dapat diterapkan untuk menghadapinya.

1. Pengaruh Globalisasi terhadap Kebijakan Ekonomi Makro

Globalisasi adalah fenomena yang melibatkan integrasi ekonomi, sosial, dan budaya antar negara yang semakin mendalam, yang didorong oleh kemajuan teknologi dan liberalisasi perdagangan. Dalam konteks kebijakan ekonomi makro, globalisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan fiskal, moneter, dan perdagangan antar negara.

a. Tantangan Ketidaksetaraan Global

Salah satu tantangan utama globalisasi adalah munculnya ketidaksetaraan yang semakin tajam antara negara maju dan negara berkembang. Seperti yang dikemukakan oleh Paul Krugman (1998), globalisasi seringkali menguntungkan negara-negara yang sudah maju, karena mereka memiliki infrastruktur, teknologi, dan tenaga kerja terampil yang dapat berkompetisi secara global. Sementara itu, negara berkembang sering kali kesulitan untuk bersaing dalam pasar internasional yang semakin terbuka, yang berpotensi memperburuk ketimpangan ekonomi global.

b. Ketergantungan Ekonomi dan Krisis Global

Globalisasi meningkatkan interkoneksi antar ekonomi negara, yang menyebabkan ketergantungan yang lebih besar. Krisis ekonomi atau keuangan di satu negara dapat dengan cepat merembet ke negara lain. Hal ini membutuhkan kebijakan ekonomi makro yang lebih fleksibel dan adaptif untuk mengantisipasi dampak negatif dari guncangan eksternal. Seperti yang disarankan oleh Nouriel Roubini (2008), negara-negara harus memperkuat kerangka kerja kebijakan untuk mengelola potensi dampak dari ketergantungan ekonomi global.

2. Tantangan Ekonomi Digital dalam Kebijakan Ekonomi Makro

Ekonomi digital mengacu pada sistem perekonomian yang bergantung pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta internet, yang telah mengubah banyak aspek kehidupan ekonomi. Transformasi digital ini membawa tantangan tersendiri dalam perumusan kebijakan ekonomi makro.

a. Disrupsi dalam Struktur Pasar Kerja

Ekonomi digital menyebabkan banyak pekerjaan tradisional digantikan oleh otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI). Pekerjaan di sektor-sektor seperti manufaktur, ritel, dan jasa keuangan sangat terdampak oleh inovasi digital, yang mengarah pada pengangguran struktural dan perubahan besar dalam kebutuhan keterampilan kerja. Erik Brynjolfsson dan Andrew McAfee dalam The Second Machine Age (2014) mengungkapkan bahwa digitalisasi berpotensi menyebabkan hilangnya pekerjaan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan teknologi baru.

b. Tantangan Pajak Digital

Pemerintah banyak negara menghadapi tantangan dalam mengatur pajak untuk sektor ekonomi digital yang berkembang pesat. Perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Google, dan Facebook sering kali menghindari kewajiban pajak dengan memanfaatkan celah hukum dan struktur perusahaan multinasional. Hal ini menciptakan ketidakseimbangan dalam sistem perpajakan global. Seperti yang diungkapkan oleh OECD dalam laporan tahunannya, perlu ada reformasi sistem perpajakan internasional untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan ini membayar pajak yang adil di negara tempat mereka beroperasi.

c. Ketergantungan pada Infrastruktur Digital

Ekonomi digital memerlukan infrastruktur teknologi yang canggih dan terintegrasi dengan baik. Negara-negara yang tidak memiliki infrastruktur digital yang memadai akan tertinggal dalam kompetisi global. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi makro harus fokus pada pengembangan infrastruktur digital, baik di sektor publik maupun swasta.

3. Kebijakan Ekonomi Makro untuk Menghadapi Tantangan Globalisasi dan Ekonomi Digital

Untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh globalisasi dan ekonomi digital, pemerintah perlu merumuskan kebijakan ekonomi makro yang tepat dan responsif. Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat diterapkan:

a. Kebijakan Fiskal Inklusif dan Berkelanjutan

Kebijakan fiskal harus lebih inklusif untuk menangani ketidaksetaraan yang dihasilkan oleh globalisasi dan disrupsi digital. Pemerintah perlu meningkatkan investasi di sektor pendidikan dan pelatihan keterampilan, untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi perubahan dalam struktur pekerjaan. Selain itu, kebijakan subsidi atau bantuan sosial dapat membantu mereka yang terdampak langsung oleh otomatisasi.

b. Penyusunan Kebijakan Pajak Digital

Menghadapi tantangan dari ekonomi digital, negara perlu merumuskan kebijakan pajak yang mampu menangani transaksi digital dan perusahaan yang beroperasi lintas batas. OECD telah mengusulkan untuk menerapkan pajak digital yang memastikan perusahaan teknologi besar berkontribusi pada perekonomian negara tempat mereka beroperasi. Hal ini penting untuk menjaga keadilan dalam sistem perpajakan global.

c. Kebijakan Moneter yang Fleksibel dan Responsif

Bank sentral perlu memiliki kebijakan moneter yang fleksibel dan responsif terhadap volatilitas pasar global dan perubahan dalam perekonomian digital. Kebijakan seperti suku bunga rendah dan stimulus fiskal yang sesuai dapat membantu merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian yang ditimbulkan oleh globalisasi dan digitalisasi.

d. Regulasi Teknologi dan Keamanan Siber

Pemerintah juga harus merancang regulasi yang mendorong inovasi teknologi tanpa mengorbankan privasi dan keamanan data masyarakat. Kebijakan ini penting untuk memastikan bahwa ekosistem digital berkembang dengan adil, aman, dan transparan. Negara-negara juga perlu meningkatkan kerja sama internasional dalam menangani ancaman siber yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi.

4. Kesimpulan

Globalisasi dan ekonomi digital adalah dua kekuatan utama yang membentuk perekonomian dunia saat ini. Meskipun keduanya membawa banyak peluang, mereka juga memunculkan tantangan yang signifikan dalam kebijakan ekonomi makro, seperti ketidaksetaraan, disrupsi pasar kerja, dan ketergantungan pada teknologi global. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi makro yang responsif, inklusif, dan adaptif sangat penting untuk menciptakan perekonomian yang berkelanjutan dan adil bagi seluruh masyarakat.

Referensi

  1. Krugman, P. (1998). The Return of Depression Economics. W.W. Norton & Company.
  2. Roubini, N. (2008). Global Imbalances and the Financial Crisis. Global Economic Governance Initiative.
  3. Brynjolfsson, E., & McAfee, A. (2014). The Second Machine Age: Work, Progress, and Prosperity in a Time of Brilliant Technologies. W.W. Norton & Company.
  4. OECD. (2020). Tax Challenges Arising from Digitalisation -- Interim Report 2020. OECD Publishing.
  5. Schwab, K. (2016). The Fourth Industrial Revolution. Crown Business.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun