Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Digitalisasi dalam Green Marketing:Mndorong Perubahan Konsumsi yang Berkelanjutan

5 Januari 2025   06:05 Diperbarui: 5 Januari 2025   06:05 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq, S.E., M.M, CAIA.,CODS

Pendahuluan

Green marketing atau pemasaran hijau telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Sebagai respons terhadap tantangan perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan sumber daya alam yang terbatas, banyak perusahaan mulai mengadopsi praktik green marketing untuk mengomunikasikan komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan memberikan solusi ramah lingkungan. Di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi, green marketing semakin terdorong oleh platform digital yang memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dan efektif.

Artikel ini akan membahas peran digitalisasi dalam green marketing, bagaimana teknologi dapat mendorong perubahan konsumsi yang berkelanjutan, serta dampaknya terhadap perilaku konsumen. Kami juga akan menyajikan pendapat para ahli, data pendukung, serta referensi terkait.

Digitalisasi dan Green Marketing

Digitalisasi merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk mengubah cara perusahaan beroperasi dan berinteraksi dengan konsumen. Dalam konteks green marketing, digitalisasi memungkinkan merek untuk menyampaikan pesan keberlanjutan mereka melalui berbagai saluran digital, termasuk media sosial, situs web, aplikasi mobile, dan platform e-commerce. Teknologi digital ini tidak hanya membantu dalam mempromosikan produk atau layanan ramah lingkungan tetapi juga memberi konsumen alat untuk membuat keputusan pembelian yang lebih bijak dan berkelanjutan.

Menurut Peattie dan Crane (2005), green marketing mencakup segala upaya perusahaan untuk memasarkan produk atau layanan yang ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Digitalisasi, dengan adanya platform online yang memungkinkan konsumen untuk mengakses informasi secara instan dan menyeluruh, memberi keuntungan besar dalam mendukung pemasaran hijau.

Tantangan dalam Green Marketing:

Namun, dalam memanfaatkan digitalisasi untuk green marketing, perusahaan menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah menghindari praktik "greenwashing," yaitu klaim yang menyesatkan tentang keberlanjutan produk atau layanan yang sebenarnya tidak ramah lingkungan. TerraChoice (2010) menemukan bahwa sekitar 95% klaim green marketing di pasar adalah contoh greenwashing yang menyesatkan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menggunakan data yang akurat dan transparan dalam komunikasi mereka.

Pengaruh Digitalisasi terhadap Perilaku Konsumen

Digitalisasi tidak hanya mengubah cara perusahaan memasarkan produk mereka, tetapi juga mengubah perilaku konsumen dalam memilih produk yang ramah lingkungan. Melalui platform digital, konsumen kini memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi tentang dampak lingkungan dari produk yang mereka beli. Hal ini mendorong konsumen untuk menjadi lebih sadar akan keputusan pembelian mereka dan lebih memilih produk yang memiliki jejak lingkungan yang lebih kecil.

Berdasarkan laporan Nielsen (2015), sekitar 66% konsumen di seluruh dunia bersedia membayar lebih untuk produk yang berkelanjutan. Data ini menunjukkan adanya pergeseran dalam preferensi konsumen menuju produk yang lebih ramah lingkungan, yang didorong oleh ketersediaan informasi melalui platform digital.

Selain itu, aplikasi mobile dan e-commerce memberikan konsumen kemudahan dalam memilih produk yang ramah lingkungan. Fitur seperti filter pencarian untuk produk berkelanjutan atau label ramah lingkungan yang disematkan pada produk membantu konsumen dalam membuat pilihan yang lebih cerdas dan lebih berkelanjutan.

Teknologi yang Mendukung Green Marketing

Beberapa teknologi digital yang mendukung green marketing dan konsumsi berkelanjutan antara lain:

  1. Big Data dan Analitik Teknologi big data memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis perilaku konsumen serta tren pasar yang mendukung produk ramah lingkungan. Data ini dapat digunakan untuk menyesuaikan strategi pemasaran agar lebih efektif dalam menarik perhatian konsumen yang peduli dengan keberlanjutan.
  2. Blockchain Teknologi blockchain dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan dan membuktikan klaim keberlanjutan produk. Dengan blockchain, konsumen dapat melacak asal-usul bahan baku dan memastikan bahwa produk yang mereka beli diproduksi secara etis dan ramah lingkungan.
  3. Artificial Intelligence (AI) Kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk mengoptimalkan pengalaman konsumen dengan memberikan rekomendasi produk yang berkelanjutan berdasarkan preferensi dan kebiasaan belanja mereka. AI juga dapat membantu dalam merancang kampanye pemasaran yang lebih personal dan relevan, yang berfokus pada keberlanjutan.
  4. E-commerce dan Platform Digital Platform e-commerce seperti Amazon, Tokopedia, dan Bukalapak memungkinkan perusahaan untuk memasarkan produk ramah lingkungan secara langsung kepada konsumen. E-commerce juga mempermudah akses konsumen untuk membandingkan harga dan menemukan produk yang lebih berkelanjutan.

Peran Media Sosial dalam Green Marketing

Media sosial memainkan peran yang sangat penting dalam mempromosikan green marketing. Platform seperti Instagram, Twitter, dan Facebook memberikan ruang bagi perusahaan untuk berbagi pesan keberlanjutan mereka secara langsung dengan audiens yang lebih besar. Melalui konten visual, seperti foto dan video, perusahaan dapat menunjukkan bagaimana produk mereka ramah lingkungan atau bagaimana mereka berkontribusi terhadap inisiatif lingkungan.

Kaplan dan Haenlein (2010) menyatakan bahwa media sosial dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat antara merek dan konsumen. Melalui interaksi yang lebih terbuka dan transparan, konsumen merasa lebih terlibat dalam proses keputusan pembelian dan lebih tertarik pada produk yang mendukung keberlanjutan.

Kesimpulan

Digitalisasi memainkan peran kunci dalam menggerakkan green marketing dan mendorong konsumsi yang lebih berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi digital seperti big data, blockchain, AI, dan media sosial, perusahaan dapat menciptakan kampanye pemasaran yang lebih efektif dan transparan, serta memberikan konsumen alat untuk membuat pilihan pembelian yang lebih bijak dan ramah lingkungan. Perubahan ini menunjukkan potensi besar untuk mencapai tujuan keberlanjutan global dan mengurangi dampak lingkungan dari konsumsi.

Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, perusahaan harus memastikan bahwa pesan-pesan keberlanjutan yang mereka sampaikan adalah akurat dan dapat dipercaya, serta menghindari praktik greenwashing yang dapat merusak kredibilitas mereka.

Referensi:

  1. Peattie, K., & Crane, A. (2005). Green marketing: legend, myth, farce or prophesy? Qualitative Market Research: An International Journal, 8(4), 357-370.
  2. TerraChoice (2010). The Sins of Greenwashing: Home and Family Edition. TerraChoice Environmental Marketing Inc.
  3. Nielsen (2015). The Sustainability Imperative: New Insights on Consumer Expectations. Nielsen Global Survey of Corporate Social Responsibility.
  4. Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media. Business Horizons, 53(1), 59-68.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun