Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan Globalisasi dan Ekonomi Digital dalam Kebijakan Ekonomi Makro

26 Desember 2024   10:58 Diperbarui: 26 Desember 2024   10:58 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ali Mutuafiq

Globalisasi dan perkembangan ekonomi digital telah membawa perubahan besar pada kebijakan ekonomi makro di banyak negara. Sementara globalisasi menghubungkan pasar dan ekonomi negara-negara di dunia, ekonomi digital menghadirkan disrupsi dalam cara masyarakat berbisnis, bekerja, dan berinteraksi. Kedua fenomena ini memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian global, serta menuntut kebijakan yang adaptif dan responsif. Artikel ini akan membahas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kebijakan ekonomi makro terkait globalisasi dan ekonomi digital, termasuk pandangan para ahli dan data pendukung yang relevan.

1. Dampak Globalisasi terhadap Kebijakan Ekonomi Makro

Globalisasi memfasilitasi integrasi pasar yang lebih luas dan keterhubungan antarnegara dalam bidang perdagangan, investasi, dan teknologi. Namun, globalisasi juga menimbulkan sejumlah tantangan besar bagi kebijakan ekonomi makro, baik di negara maju maupun berkembang.

a. Ketergantungan pada Ekonomi Global

Globalisasi menyebabkan ekonomi suatu negara sangat terhubung dengan dinamika ekonomi dunia. Sebagai contoh, krisis keuangan global 2008 yang berasal dari Amerika Serikat menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi mereka. Ketergantungan ini mengharuskan pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter.

Data dari World Bank (2020) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi global pada 2008 turun tajam menjadi -0,1% akibat dampak krisis finansial, sementara negara-negara berkembang, seperti Indonesia, mengalami penurunan tajam dalam ekspor dan investasi asing.

b. Peningkatan Kompetisi Global

Globalisasi juga meningkatkan tingkat persaingan antarnegara, khususnya dalam menarik investasi asing dan meningkatkan daya saing produk domestik. Negara yang tidak mampu beradaptasi akan kesulitan menjaga pertumbuhannya. Menurut Krugman (1991), meskipun globalisasi memberikan peluang, ia juga dapat memperburuk ketimpangan antarnegara, dengan negara maju cenderung lebih mendapatkan manfaatnya.

  • Data Pendukung: Menurut laporan World Economic Forum (2023), negara-negara dengan sistem pendidikan yang lebih baik dan infrastruktur digital yang kuat lebih mudah beradaptasi dengan globalisasi, sementara negara dengan keterbatasan akses terhadap teknologi dan pendidikan mengalami kesulitan dalam bersaing di pasar global.

c. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun