Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kenaikan Pajak dan Pengaruhnya pada Stabilitas Ekonomi: Pelajaran dari Negara-Negara dengan Kebijakan Pajak Tinggi

22 Desember 2024   21:37 Diperbarui: 22 Desember 2024   22:08 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pajak yang tinggi dapat meningkatkan biaya produksi barang dan jasa, yang pada akhirnya dapat menurunkan daya saing produk dalam pasar internasional. Negara dengan kebijakan pajak yang terlalu tinggi mungkin menghadapi kesulitan dalam menarik investor asing atau memperluas ekspor mereka. Oleh karena itu, penting bagi negara untuk menjaga keseimbangan antara pendapatan pajak dan daya saing global.

4. Ketimpangan Sosial dan Ketidakpuasan Publik

Kenaikan pajak yang tidak diimbangi dengan kebijakan yang mendorong pemerataan hasil pembangunan dapat memperburuk ketimpangan sosial. Masyarakat berpendapatan rendah mungkin merasakan dampak yang lebih besar, yang dapat memicu ketidakpuasan dan protes sosial. Oleh karena itu, kebijakan pajak harus diatur dengan bijak agar tidak meningkatkan jurang ketimpangan yang ada.

Pelajaran dari Negara-Negara dengan Kebijakan Pajak Tinggi

Beberapa negara di dunia menerapkan kebijakan pajak yang tinggi, dan meskipun ada tantangan, mereka berhasil menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan fiskal yang bijaksana. Berikut adalah beberapa contoh negara dengan kebijakan pajak tinggi yang dapat memberikan pelajaran berharga:

1. Swedia: Pajak Tinggi untuk Kesejahteraan Sosial

Swedia dikenal dengan kebijakan pajaknya yang tinggi, terutama dalam hal pajak penghasilan dan PPN. Namun, negara ini berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil berkat penggunaan pendapatan pajak untuk mendanai sistem kesejahteraan sosial yang luas, termasuk pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial. Swedia juga memiliki sistem pajak progresif yang mengurangi beban pajak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Menurut Andersson, seorang ekonom Swedia, "Pajak yang tinggi di Swedia dibarengi dengan transparansi dan efisiensi dalam penggunaan anggaran negara, yang mendukung kesejahteraan sosial dan menciptakan stabilitas ekonomi." Meskipun pajak tinggi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan publik sangat tinggi, yang mengurangi kemungkinan ketidakpuasan sosial.

2. Jepang: Kebijakan Pajak dan Investasi Infrastruktur

Jepang, dengan tingkat pajak yang relatif tinggi, berhasil menjaga stabilitas ekonomi dengan memfokuskan pendapatan pajak pada pembangunan infrastruktur dan penelitian. Meski negara ini menghadapi tantangan demografis dengan populasi yang menua, Jepang menggunakan kebijakan fiskal yang hati-hati untuk mendanai sektor-sektor produktif, seperti teknologi dan transportasi.

Namun, kenaikan pajak yang tajam di Jepang telah memicu kekhawatiran akan penurunan konsumsi domestik. Menurut Kato, seorang analis ekonomi Jepang, "Jepang menghadapi dilema besar antara kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan negara dan mempertahankan daya beli konsumen yang rendah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun