Menjaga Akhlak dan Moral dalam Perspektif Maqashid Syariah

Ali Mutaufiq., S.E., M.M., CAIA.CODS

Pendahuluan

Akhlak dan moral adalah aspek fundamental dalam kehidupan seorang Muslim. Setiap individu diharapkan untuk mengamalkan nilai-nilai yang mencerminkan adab yang baik, kesantunan, serta perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks ini, menjaga akhlak dan moral tidak hanya penting bagi keharmonisan sosial, tetapi juga untuk memastikan tercapainya tujuan hidup yang lebih tinggi, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Perspektif Maqashid Syariah memberikan kerangka yang jelas untuk memahami dan menjaga akhlak dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Maqashid Syariah merujuk pada tujuan atau maksud utama dari hukum-hukum Islam yang ditetapkan oleh Allah SWT. Menjaga akhlak dan moral dalam perspektif Maqashid Syariah berarti menegakkan tujuan syariat yang lebih besar, yaitu perlindungan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dengan menjaga akhlak yang baik, individu tidak hanya memenuhi kewajiban moralnya, tetapi juga berkontribusi pada tercapainya tujuan syariat yang lebih luas.

Artikel ini akan mengulas bagaimana menjaga akhlak dan moral melalui perspektif Maqashid Syariah, disertai dengan pendapat para ulama, ayat Al-Qur'an, hadis, serta referensinya.

Maqashid Syariah dan Hubungannya dengan Akhlak dan Moral

Maqashid Syariah terdiri dari lima tujuan utama yang harus dilindungi oleh syariat Islam, yang dikenal dengan al-daruriyyat al-khamsah: agama (din), jiwa (nafs), akal ('aql), keturunan (nasl), dan harta (mal). Tujuan dari setiap hukum dalam Islam adalah untuk menjaga kelima aspek ini demi kesejahteraan umat manusia baik di dunia maupun akhirat. Dalam konteks akhlak dan moral, menjaga kelima hal ini tidak hanya mencakup kewajiban beribadah kepada Allah, tetapi juga interaksi sosial yang berbasis pada nilai-nilai moral yang luhur.

1. Agama (Din): Akhlak yang baik adalah fondasi utama dalam menjaga agama. Berperilaku baik mencerminkan penerapan ajaran agama secara konsisten dalam kehidupan sehari-hari.
2. Jiwa (Nafsu): Islam mengajarkan pentingnya menjaga kehidupan jiwa dengan menjauhi sifat-sifat buruk yang merusak moral, seperti dengki, kebencian, atau keserakahan.
3. Akal ('Aql): Akhlak yang baik juga melibatkan penggunaan akal untuk membedakan yang baik dan buruk, serta membuat keputusan yang bijaksana.
4. Keturunan (Nasl): Dalam perspektif akhlak, menjaga keturunan juga berarti menjaga kehormatan keluarga dan lingkungan sekitar.
5. Harta (Mal): Moralitas dalam Islam mencakup bagaimana kita mengelola harta dengan cara yang jujur dan adil, tanpa merugikan orang lain.

Pendapat Para Ulama tentang Akhlak dan Moral

Ulama besar Islam, seperti Imam Al-Ghazali, menekankan bahwa akhlak adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam kitab Ihya' Ulum al-Din, Al-Ghazali menyatakan bahwa akhlak yang baik mencerminkan pemahaman yang benar tentang Islam, dan bahwa akhlak adalah bagian dari kesempurnaan iman. Baginya, seseorang yang memiliki akhlak yang baik tidak hanya berperilaku baik terhadap sesama, tetapi juga menjaga hubungannya dengan Allah SWT.

Imam Ibn Qayyim Al-Jawziyyah juga dalam karyanya Madarij as-Salikin menekankan bahwa akhlak adalah inti dari amal ibadah seorang Muslim. Menurut Ibn Qayyim, seseorang yang menjaga akhlaknya akan lebih mudah untuk menjaga hubungan yang baik dengan Allah, karena moralitas yang baik mencerminkan sikap tawadhu (rendah hati) dan ikhlas.

Akhlak dalam Al-Qur'an dan Hadis

Islam memandang akhlak sebagai bagian tak terpisahkan dari ajaran agama. Al-Qur'an dengan jelas memerintahkan umatnya untuk memiliki akhlak yang baik dalam berinteraksi dengan sesama. Beberapa ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan akhlak adalah:

1. Akhlak Terhadap Allah dan Sesama Manusia "Sesungguhnya, kamu (Wahai Muhammad) benar-benar memiliki akhlak yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)

Ayat ini menggambarkan akhlak Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi umat Islam. Akhlak Nabi yang luhur menunjukkan bahwa akhlak yang baik adalah bagian dari kesempurnaan agama, dan semua Muslim diharapkan untuk meneladaninya.

2. Akhlak dalam Berinteraksi dengan Orang Lain "Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah itu Maha Mengawasi apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah: 233)

Ayat ini mengajarkan agar dalam setiap hubungan sosial, kita menjaga akhlak yang baik dengan penuh rasa tanggung jawab terhadap Allah, karena setiap perbuatan akan diawasi oleh-Nya.

3. Menghormati Orang Lain "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka (orang-orang beriman) yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang beriman." (QS. Al-A'raf: 199)

Ayat ini mengajarkan kita untuk menghormati orang lain, terutama mereka yang beriman, sebagai bagian dari akhlak yang baik.

Selain itu, terdapat banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan tentang pentingnya akhlak dalam kehidupan seorang Muslim. Di antaranya adalah:

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Al-Bukhari)

Hadis ini menegaskan bahwa tujuan utama diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah untuk menjadi contoh dalam memperbaiki dan menyempurnakan akhlak umat manusia. Oleh karena itu, menjaga akhlak yang baik adalah tugas setiap Muslim.

"Orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa salah satu tanda keimanan yang sempurna adalah memiliki akhlak yang baik. Dengan demikian, moralitas yang tinggi mencerminkan kualitas iman seseorang.

Menjaga Akhlak dan Moral dalam Kehidupan Sehari-hari

Menjaga akhlak dan moral dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan masyarakat yang adil. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga akhlak dalam kehidupan sehari-hari adalah:

1. Berperilaku Baik dengan Sesama

Dalam setiap interaksi dengan orang lain, baik dalam keluarga, pekerjaan, atau masyarakat, kita harus selalu menjaga adab, berbicara dengan baik, dan memperlakukan orang lain dengan penuh hormat.

1. Menghindari Sifat-sifat Buruk

Seperti hasad, sombong, dan dengki, yang dapat merusak hubungan sosial dan mengganggu kedamaian batin kita.

1. Meningkatkan Kualitas Diri dengan Belajar dan Beribadah

Menjaga akhlak juga berarti menjaga hubungan kita dengan Allah melalui ibadah yang ikhlas, serta mengembangkan diri melalui ilmu pengetahuan dan pengembangan moral yang terus menerus.

1. Bersikap Sabar dan Pemaaf

Dalam menghadapi berbagai ujian hidup, kesabaran dan kemampuan untuk memaafkan orang lain adalah bagian dari akhlak yang baik.

1. Menjaga Kejujuran dan Amanah

Kejujuran adalah prinsip dasar dalam menjaga moral yang baik. Kita harus menjaga amanah yang diberikan kepada kita, baik dalam urusan kecil maupun besar.

Kesimpulan

Menjaga akhlak dan moral dalam perspektif Maqashid Syariah adalah bagian dari tujuan syariat Islam yang lebih besar, yaitu untuk menjaga dan melindungi agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dengan menjaga akhlak yang baik, seorang Muslim tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan sosial, tetapi juga mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Berdasarkan ajaran Al-Qur'an, hadis, serta pendapat para ulama, kita diajarkan untuk menjadikan akhlak yang baik sebagai landasan utama dalam berinteraksi dengan Allah dan sesama. Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita dituntut untuk meneladani akhlak beliau yang mulia, karena akhlak yang baik adalah cerminan dari iman yang sempurna.