Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pendidikan dan Green Economy, Mepersiapkan Generasi Mendatang

3 Desember 2024   10:44 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:32 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan dapat meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan iklim dan krisis lingkungan lainnya. Melalui pendidikan yang berbasis pada pengetahuan iklim dan keberlanjutan, masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan yang tidak terhindarkan serta mengambil tindakan mitigasi yang tepat.

Pendidikan di Negara-Negara yang Menerapkan Green Economy

Beberapa negara sudah mulai mengintegrasikan pendidikan yang mendukung ekonomi hijau dalam kurikulum mereka. Berikut adalah beberapa contoh:

  1. Swedia

Swedia telah lama dikenal sebagai pelopor dalam kebijakan lingkungan dan ekonomi hijau. Pendidikan untuk keberlanjutan dimulai sejak usia dini melalui program kurikulum yang menekankan pada pentingnya ekologi dan ekonomi hijau. Selain itu, Swedia juga menekankan pada pengembangan teknologi hijau dan keberlanjutan dalam pendidikan tinggi, di mana universitas-universitas terkemuka menawarkan program studi tentang energi terbarukan, pembangunan berkelanjutan, dan manajemen lingkungan.

  1. Jerman

Jerman adalah contoh negara yang mengintegrasikan ekonomi hijau dalam pendidikan vokasi dan perguruan tinggi. Banyak universitas di Jerman, seperti Technische Universitt Berlin dan Leuphana University, menawarkan program-program terkait dengan perubahan iklim, energi terbarukan, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pemerintah Jerman juga mendukung inisiatif pendidikan yang berfokus pada ekonomi hijau untuk mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang relevan.

  1. Indonesia

Di Indonesia, meskipun upaya untuk mengintegrasikan ekonomi hijau dalam pendidikan masih tergolong baru, beberapa inisiatif telah dilakukan. Misalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia meluncurkan program Sekolah Hijau untuk mendorong praktik ramah lingkungan di sekolah. 

Selain itu, berbagai perguruan tinggi di Indonesia seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) mulai menawarkan program studi terkait dengan keberlanjutan dan energi terbarukan. Dalam kurikulum nasional, terdapat upaya untuk memperkenalkan konsep-konsep keberlanjutan, seperti pada mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup.

Data dan Tren Global

Menurut laporan Global Green Economy Index (GGEI) 2022, beberapa negara dengan kinerja terbaik dalam ekonomi hijau, berdasarkan kebijakan lingkungan dan adopsi teknologi hijau, adalah Swedia, Finlandia, Denmark, dan Norwegia. 

Negara-negara ini juga menunjukkan upaya yang signifikan dalam meningkatkan pendidikan tentang keberlanjutan. Sementara itu, negara-negara berkembang seperti Indonesia, Brazil, dan India juga menunjukkan kemajuan dalam menciptakan kebijakan pendidikan yang mengarah pada ekonomi hijau, meskipun tantangan besar masih ada terkait implementasi di lapangan.

Data dari United Nations Environment Programme (UNEP) menunjukkan bahwa transisi ke ekonomi hijau dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan berkelanjutan. Sektor energi terbarukan, efisiensi energi, dan transportasi hijau diprediksi akan menciptakan lebih dari 85 juta pekerjaan pada tahun 2030. Oleh karena itu, penting bagi sistem pendidikan untuk mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengisi peluang-peluang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun