Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Maqashid Syariah: Peran Hidup Gen Z di Era Digital

1 Desember 2024   07:39 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:39 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufq., S.E., M.M., CAIA.,CODS

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan digital yang serba cepat, Alif, seorang pemuda berusia 22 tahun, merasa terombang-ambing. Media sosial, game online, dan aplikasi yang terus berkembang membuatnya merasa seperti hidup di dunia yang penuh pilihan. Namun, di balik kebebasan yang ditawarkan dunia digital, Alif merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya. Ia mulai merasakan kebingungannya dalam menemukan tujuan hidup yang hakiki, terutama dalam menjaga keseimbangan antara teknologi dan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam.

Alif terlahir di keluarga yang mengajarkan nilai-nilai agama, namun seperti banyak teman sebayanya, ia sering merasa tertekan oleh tuntutan dunia digital. Di satu sisi, ia ingin mengikuti tren dan eksistensi di media sosial, namun di sisi lain, ia merasa bahwa ada sesuatu yang lebih penting dalam hidup yang perlu dicapai.

Suatu sore, Alif sedang duduk di kafe sambil membaca sebuah buku tentang Maqashid Syariah (tujuan-tujuan syariat Islam). Buku itu mengajarkan tentang lima tujuan utama dalam syariah yang harus dijaga oleh umat Islam, yaitu agama, jiwa, akal, harta, dan keturunan. Hal ini membuat Alif terhentak. Ia merasa bahwa maqashid syariah ini dapat menjadi peta hidup bagi dirinya di tengah derasnya arus dunia digital.

"Jadi, hidup ini tidak hanya tentang kebebasan dan kesenangan pribadi, tetapi ada tujuan yang lebih besar yang harus aku capai," pikir Alif, merenung.

Pikiran Alif pun teringat pada sebuah ayat Al-Qur'an yang sering didengarnya dari sang ayah, yang mengingatkan tentang tujuan hidup yang sejati:

"Dan Kami telah mengutus kepadamu (Muhammad) al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya dari kitab-kitab-Nya dan untuk menguasai serta memelihara kitab-kitab-Nya. Maka, putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu." (QS. Al-Ma'idah: 48)

Ayat ini mengingatkan Alif bahwa hidup yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah adalah jalan hidup yang penuh petunjuk. Ia mulai memahami bahwa kebebasan yang datang dari teknologi harus selalu diselaraskan dengan prinsip-prinsip yang sesuai dengan maqashid syariah.

Alif pun mulai merenungkan kembali lima tujuan utama maqashid syariah dalam hidupnya, yang harus selalu dijaga agar hidupnya lebih bermakna, baik di dunia digital maupun dunia nyata:

  1. Menjaga Agama

Dalam dunia digital, seringkali kita tergoda untuk mengikuti tren atau gaya hidup yang bertentangan dengan ajaran agama. Namun, menjaga agama adalah hal utama yang harus dijaga. Al-Qur'an mengajarkan pentingnya berpegang teguh pada iman:
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan 'Tuhan kami adalah Allah' kemudian mereka teguh pendirian, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan, 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah dengan mendapat surga yang telah dijanjikan kepadamu.'" (QS. Fussilat: 30)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun