Penggunaan teknologi energi terbarukan seperti panel surya, pembangkit listrik tenaga angin, dan bioenergi menjadi fokus utama dalam green economy. Negara-negara maju dan berkembang telah menginvestasikan miliaran dolar dalam riset dan pengembangan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Contoh:
Di Jerman, negara ini telah menjadi pelopor dalam penerapan energi terbarukan melalui Energiewende, kebijakan yang bertujuan untuk menggantikan energi fosil dengan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon. Pada tahun 2020, sekitar 46% dari kebutuhan listrik Jerman disuplai dari energi terbarukan.
- Ekonomi Sirkular
Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang berfokus pada pengurangan, penggunaan kembali, dan pendaurulangan sumber daya. Berbeda dengan model ekonomi linear yang berbasis pada pola "ambil, buat, buang", ekonomi sirkular berusaha memperpanjang masa pakai produk dan mengurangi limbah. Contoh:
Swedia adalah salah satu negara yang paling sukses dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular. Pada 2020, Swedia melaporkan bahwa sekitar 99% dari limbah rumah tangga di negara tersebut didaur ulang atau digunakan kembali. Swedia juga memiliki sistem insentif untuk mendorong daur ulang dan penggunaan produk ramah lingkungan.
- Pertanian Berkelanjutan
Inovasi dalam pertanian berkelanjutan, seperti pertanian organik, agroforestry (penanaman pohon bersama tanaman pertanian), dan penggunaan teknologi untuk mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, menjadi bagian dari strategi green economy yang penting. Contoh:
Di Kosta Rika, pertanian berkelanjutan dan agroforestry telah diterapkan untuk mendukung keberlanjutan ekosistem hutan tropis yang kaya keanekaragaman hayati. Kosta Rika juga mengimplementasikan kebijakan untuk mengurangi deforestasi dan mempromosikan produk pertanian yang ramah lingkungan.
- Mobilitas Berkelanjutan
Pengembangan kendaraan listrik (EV), sistem transportasi publik yang ramah lingkungan, serta penerapan kebijakan pengurangan emisi pada sektor transportasi, adalah bagian dari inovasi green economy yang semakin berkembang.
Contoh:
Norwegia merupakan pemimpin dunia dalam penggunaan kendaraan listrik. Pada tahun 2020, lebih dari 50% penjualan mobil baru di Norwegia adalah kendaraan listrik. Pemerintah Norwegia memberikan insentif besar bagi konsumen yang membeli kendaraan listrik, seperti penghapusan pajak dan kemudahan akses ke fasilitas pengisian daya.
Strategi untuk Membangun Green Economy
Untuk membangun ekonomi ramah lingkungan di era modern, berbagai strategi perlu diterapkan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh negara dan sektor bisnis:
- Penerapan Kebijakan dan Regulasi yang Mendukung
Negara harus merancang kebijakan yang mendorong investasi dalam teknologi hijau dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang merusak lingkungan. Kebijakan seperti pajak karbon, subsidi energi terbarukan, dan insentif untuk sektor-sektor hijau dapat mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.Â
Contoh:
Kanada menerapkan kebijakan pajak karbon yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pendapatan dari pajak ini digunakan untuk mendanai program-program lingkungan dan inovasi teknologi hijau.
- Investasi dalam R&D dan Pendidikan
Negara perlu berinvestasi dalam riset dan pengembangan untuk menciptakan solusi teknologi yang ramah lingkungan. Pendidikan juga memiliki peran kunci dalam membangun kesadaran dan keterampilan yang diperlukan untuk ekonomi hijau, baik di tingkat sekolah, perguruan tinggi, maupun pelatihan kerja.
- Kolaborasi antara Sektor Publik dan Swasta
Kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting dalam menciptakan ekosistem ekonomi hijau. Perusahaan perlu diberi insentif untuk mengembangkan produk dan layanan yang ramah lingkungan, sementara pemerintah bertanggung jawab untuk menciptakan regulasi yang mendukung.
- Pemberdayaan Masyarakat dan Konsumen