Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Generasi Z dan UMKM, Inovasi Teknologi untuk Bisnis yang Peduli Lingkungan

28 November 2024   06:39 Diperbarui: 28 November 2024   06:51 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ali Mutaufiq., S.E., M.M., CAIA., CODS

Pendahuluan

Generasi Z, yang mencakup mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, merupakan kelompok yang sangat terhubung dengan teknologi dan memiliki kesadaran sosial serta kepedulian terhadap isu-isu lingkungan. Di sisi lain, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian, baik di Indonesia maupun global. 

Menggabungkan semangat inovasi teknologi dari Generasi Z dengan potensi besar UMKM dapat membuka jalan untuk bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana Generasi Z dan UMKM dapat berkolaborasi dalam menciptakan solusi teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Generasi Z: Konsumen dan Inovator dengan Kepedulian Lingkungan

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang sangat terhubung dengan teknologi digital. Mereka tumbuh dalam era di mana informasi dapat diakses dengan mudah, dan mereka memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu global seperti perubahan iklim, keberlanjutan, dan kesadaran lingkungan. 

Menurut sebuah studi dari McKinsey & Company, sekitar 75% dari Generasi Z mengatakan bahwa mereka memilih merek yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan dan peduli terhadap masalah lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka lebih suka berbelanja dan berinvestasi pada produk dan layanan yang memiliki dampak positif terhadap dunia.

Selain itu, Generasi Z juga dikenal sebagai generasi yang lebih memilih untuk berwirausaha daripada hanya menjadi karyawan. 

Laporan dari World Economic Forum mengungkapkan bahwa lebih dari 50% anggota Generasi Z di seluruh dunia tertarik untuk memulai bisnis mereka sendiri, dan sebagian besar dari mereka ingin menciptakan bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

UMKM dan Peranannya dalam Perekonomian

UMKM adalah salah satu pilar utama perekonomian Indonesia dan banyak negara berkembang lainnya. Di Indonesia, UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. 

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta unit. Sebagian besar UMKM bergerak di sektor perdagangan dan jasa, tetapi mereka juga memiliki potensi besar dalam sektor yang lebih inovatif dan berbasis teknologi.

Namun, banyak UMKM yang menghadapi tantangan dalam mengadopsi teknologi baru dan memperkenalkan praktik bisnis yang berkelanjutan. Dalam hal ini, keterlibatan Generasi Z sangat penting, karena mereka dapat membawa inovasi teknologi dan mindset keberlanjutan yang dibutuhkan oleh sektor UMKM.

Inovasi Teknologi dalam UMKM yang Peduli Lingkungan

Penerapan teknologi dalam UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan memungkinkan penghematan sumber daya yang mendukung kelestarian lingkungan. Berikut adalah beberapa cara inovasi teknologi yang dapat membantu UMKM untuk beroperasi dengan lebih ramah lingkungan:

  1. Penggunaan Teknologi Hijau dalam Proses Produksi

UMKM dapat mengadopsi teknologi ramah lingkungan, seperti mesin yang lebih efisien energi atau penggunaan sumber daya terbarukan, untuk mengurangi jejak karbon mereka. Sebagai contoh, penggunaan panel surya untuk mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional dapat menjadi pilihan yang menguntungkan dan ramah lingkungan.

  1. Digitalisasi dan Pengelolaan Sumber Daya secara Efisien

Dengan memanfaatkan aplikasi perangkat lunak berbasis cloud, UMKM dapat mengelola inventaris, logistik, dan keuangan secara lebih efisien. Penggunaan platform e-commerce juga memungkinkan UMKM untuk mengurangi kebutuhan akan toko fisik yang bisa menyebabkan pemborosan energi dan sumber daya.

  1. Pemanfaatan Big Data dan IoT untuk Keberlanjutan

Teknologi Internet of Things (IoT) memungkinkan UMKM untuk memantau penggunaan energi, air, dan bahan baku dalam proses produksi. Dengan analitik data, bisnis dapat melakukan penyesuaian yang mengarah pada pengurangan limbah dan konsumsi energi yang lebih rendah.

  1. Pengembangan Produk Ramah Lingkungan

Generasi Z cenderung lebih memilih produk yang berbahan dasar ramah lingkungan atau dapat didaur ulang. UMKM yang ingin menarik minat pasar Gen Z bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan produk yang menggunakan bahan baku terbarukan atau mengaplikasikan prinsip circular economy.

  1. Solusi Pengemasan Berkelanjutan

Penggunaan kemasan ramah lingkungan, seperti bahan yang dapat terurai secara alami atau kemasan yang dapat digunakan kembali, juga merupakan langkah yang dapat diambil oleh UMKM. Beberapa perusahaan UMKM kecil di Indonesia sudah mulai berinovasi dengan mengganti plastik sekali pakai dengan kemasan berbasis bahan daur ulang atau bahan alami.

Studi Kasus: UMKM di Indonesia yang Mengadopsi Teknologi Ramah Lingkungan

  1. Eco Racing

Eco Racing adalah salah satu contoh UMKM Indonesia yang telah mengadopsi teknologi ramah lingkungan dalam produknya. Mereka mengembangkan bahan bakar penghemat energi dan ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk kendaraan. Dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien, Eco Racing membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi.

  1. Go-Jek dan Green Transport

Sebagai perusahaan teknologi berbasis layanan, Go-Jek memanfaatkan teknologi untuk mendukung keberlanjutan. Mereka mengembangkan program yang mendukung kendaraan listrik dan pengantaran barang menggunakan sepeda, yang berkontribusi terhadap pengurangan polusi udara dan emisi karbon.

Peran Generasi Z dalam Transformasi Bisnis Ramah Lingkungan

Generasi Z memainkan peran penting dalam mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan dalam UMKM. Mereka tidak hanya menjadi konsumen yang lebih sadar akan isu keberlanjutan, tetapi juga inovator yang dapat menciptakan solusi baru.

 Generasi Z juga memiliki akses yang sangat baik terhadap teknologi dan informasi yang memungkinkan mereka untuk merancang dan mengimplementasikan ide-ide bisnis yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.

Sebagai contoh, Generasi Z dapat menggunakan platform teknologi seperti crowdfunding untuk mendanai proyek-proyek ramah lingkungan, atau mereka dapat menciptakan aplikasi yang membantu konsumen memilih produk yang lebih ramah lingkungan. Dalam hal ini, keterlibatan Generasi Z dapat membantu UMKM untuk lebih responsif terhadap tuntutan pasar yang lebih peduli terhadap keberlanjutan.

Kesimpulan

Sinergi antara Generasi Z dan UMKM dalam inovasi teknologi yang peduli lingkungan memiliki potensi besar untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Melalui adopsi teknologi hijau, pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, dan pengembangan produk yang ramah lingkungan, UMKM dapat tumbuh dan berkembang dengan cara yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. 

Generasi Z, dengan kecerdasan digital dan kesadaran lingkungan yang tinggi, adalah kunci dalam membawa UMKM menuju era bisnis yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Referensi:

  1. McKinsey & Company (2020). "How Gen Z is Reshaping Consumer Behavior."
  2. World Economic Forum (2020). "Gen Z: The Entrepreneurs of the Future."
  3. Kementerian Koperasi dan UKM, Republik Indonesia (2023). Data UMKM Indonesia 2023.
  4. Journal of Sustainable Development (2021). "The Role of Technology in Promoting Sustainability in SMEs."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun