UMKM adalah salah satu pilar utama perekonomian Indonesia dan banyak negara berkembang lainnya. Di Indonesia, UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja.Â
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta unit. Sebagian besar UMKM bergerak di sektor perdagangan dan jasa, tetapi mereka juga memiliki potensi besar dalam sektor yang lebih inovatif dan berbasis teknologi.
Namun, banyak UMKM yang menghadapi tantangan dalam mengadopsi teknologi baru dan memperkenalkan praktik bisnis yang berkelanjutan. Dalam hal ini, keterlibatan Generasi Z sangat penting, karena mereka dapat membawa inovasi teknologi dan mindset keberlanjutan yang dibutuhkan oleh sektor UMKM.
Inovasi Teknologi dalam UMKM yang Peduli Lingkungan
Penerapan teknologi dalam UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan memungkinkan penghematan sumber daya yang mendukung kelestarian lingkungan. Berikut adalah beberapa cara inovasi teknologi yang dapat membantu UMKM untuk beroperasi dengan lebih ramah lingkungan:
- Penggunaan Teknologi Hijau dalam Proses Produksi
UMKM dapat mengadopsi teknologi ramah lingkungan, seperti mesin yang lebih efisien energi atau penggunaan sumber daya terbarukan, untuk mengurangi jejak karbon mereka. Sebagai contoh, penggunaan panel surya untuk mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional dapat menjadi pilihan yang menguntungkan dan ramah lingkungan.
- Digitalisasi dan Pengelolaan Sumber Daya secara Efisien
Dengan memanfaatkan aplikasi perangkat lunak berbasis cloud, UMKM dapat mengelola inventaris, logistik, dan keuangan secara lebih efisien. Penggunaan platform e-commerce juga memungkinkan UMKM untuk mengurangi kebutuhan akan toko fisik yang bisa menyebabkan pemborosan energi dan sumber daya.
- Pemanfaatan Big Data dan IoT untuk Keberlanjutan
Teknologi Internet of Things (IoT) memungkinkan UMKM untuk memantau penggunaan energi, air, dan bahan baku dalam proses produksi. Dengan analitik data, bisnis dapat melakukan penyesuaian yang mengarah pada pengurangan limbah dan konsumsi energi yang lebih rendah.
- Pengembangan Produk Ramah Lingkungan
Generasi Z cenderung lebih memilih produk yang berbahan dasar ramah lingkungan atau dapat didaur ulang. UMKM yang ingin menarik minat pasar Gen Z bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan produk yang menggunakan bahan baku terbarukan atau mengaplikasikan prinsip circular economy.
- Solusi Pengemasan Berkelanjutan
Penggunaan kemasan ramah lingkungan, seperti bahan yang dapat terurai secara alami atau kemasan yang dapat digunakan kembali, juga merupakan langkah yang dapat diambil oleh UMKM. Beberapa perusahaan UMKM kecil di Indonesia sudah mulai berinovasi dengan mengganti plastik sekali pakai dengan kemasan berbasis bahan daur ulang atau bahan alami.
Studi Kasus: UMKM di Indonesia yang Mengadopsi Teknologi Ramah Lingkungan
- Eco Racing