Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Keberkahan Finansial Melalui Manajemen Keuangan Syariah

27 November 2024   10:47 Diperbarui: 27 November 2024   11:03 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq., S.E., M.M., CAIA., CODS

Keberkahan finansial dalam Islam tidak hanya dilihat dari banyaknya harta yang dimiliki, tetapi juga bagaimana harta tersebut diperoleh, dikelola, dan dibelanjakan dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip manajemen keuangan syariah mengajarkan untuk menghindari perbuatan yang dapat menghilangkan keberkahan, seperti riba, penipuan, dan boros, serta menekankan pada pentingnya berzakat, bersedekah, dan mencari rezeki yang halal.

1. Menghindari Riba (Bunga)

Riba adalah tambahan yang diterima dalam transaksi pinjam-meminjam uang yang diambil tanpa ada imbal balik yang sah. Dalam Islam, riba adalah salah satu perbuatan yang sangat dilarang karena merugikan pihak yang satu dan menambah beban bagi yang lain.

Ayat Al-Qur'an: "Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."(Surah Al-Baqarah: 275)

Hadis: "Rasulullah SAW melaknat orang yang memakan riba, yang memberi makan riba, yang menulisnya, dan yang menjadi saksinya."(Hadits Riwayat Muslim)

2. Zakat dan Sedekah

Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat untuk membantu sesama, membersihkan harta, dan mendatangkan keberkahan. Sedekah juga sangat dianjurkan karena dapat menghapus dosa dan menambah keberkahan dalam hidup.

Ayat Al-Qur'an: "Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, miskin, amil zakat, muallaf, hamba sahaya, orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban yang ditentukan oleh Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
(Surah At-Taubah: 60)

Hadis: "Sedekah tidak akan mengurangi harta, dan tidak ada yang lebih baik selain memberi pada yang membutuhkan."(Hadits Riwayat Muslim)

3. Transaksi yang Jujur dan Adil

Kejujuran dalam bertransaksi adalah salah satu nilai yang harus diperhatikan dalam manajemen keuangan syariah. Islam mengajarkan agar setiap transaksi dilakukan dengan adil, tanpa ada penipuan atau pemaksaan.

Ayat Al-Qur'an: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta di antara kamu dengan cara yang batil dan janganlah kamu menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dengan cara menipu dalam transaksi."
(Surah Al-Baqarah: 188)

Hadis: "Penjual dan pembeli itu berhak untuk memilih (menerima atau menolak) sampai mereka berpisah, jika keduanya jujur dan memberi keterangan, maka akan diberkahi jual beli mereka."
(Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

4. Mengelola Keuangan dengan Bijak

Islam mengajarkan umatnya untuk tidak boros dalam membelanjakan uang. Hidup sederhana dan tidak berlebihan adalah kunci untuk menjaga keberkahan finansial.

Ayat Al-Qur'an: "Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."(Surah Al-Isra: 27)

Hadis: "Orang yang berhemat itu lebih baik daripada orang yang boros meskipun dia memiliki banyak harta."(Hadits Riwayat Ahmad)

5. Mencari Rezeki yang Halal

Mencari nafkah yang halal adalah dasar dari keberkahan finansial. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk selalu berusaha dan bekerja keras dengan cara yang sah dan halal.

Ayat Al-Qur'an: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesama kamu dengan cara yang batil dan janganlah kamu menyuap dengan cara yang haram kepada hakim, untuk memakan sebagian dari harta orang lain dengan cara yang salah, padahal kamu mengetahui."(Surah Al-Baqarah: 188)

Hadis: "Barangsiapa mencari rezeki dengan cara yang halal, maka dia tidak akan pernah merasa kekurangan."(Hadits Riwayat Abu Dawud)

6. Hindari Kecurangan dan Penipuan

Dalam Islam, penipuan dan kecurangan merupakan tindakan yang dilarang. Keberkahan harta akan hilang jika seseorang terlibat dalam penipuan, baik dalam bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat Al-Qur'an: "Dan janganlah kamu makan harta sesama kamu dengan cara yang batil dan janganlah kamu menyuap dengan cara yang haram kepada hakim, untuk memakan sebagian dari harta orang lain dengan cara yang salah, padahal kamu mengetahui."
(Surah Al-Baqarah: 188)

Kesimpulan

Manajemen keuangan syariah adalah cara yang terbaik untuk mengelola harta, karena ia tidak hanya mengutamakan keuntungan duniawi tetapi juga memastikan keberkahan dalam hidup. Dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam mengelola keuangan, seperti menghindari riba, menunaikan zakat, bertransaksi secara adil, serta menghindari pemborosan dan penipuan, seseorang dapat menjaga keberkahan dalam harta yang dimiliki. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah kita dalam mengelola keuangan.

Referensi:

  1. Al-Qur'an, Surah Al-Baqarah: 275, 188
  2. Al-Qur'an, Surah At-Taubah: 60
  3. Hadis Riwayat Muslim
  4. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
  5. Hadis Riwayat Ahmad, Abu Dawud

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun