Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maqashid Syari'ah sebagai Motivasi dalam Mencapai Kebahagian Sejati

27 November 2024   05:57 Diperbarui: 27 November 2024   08:47 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq., SE., M.M., CAIA.,CODS

Pendahuluan
Kebahagiaan sejati adalah tujuan utama setiap individu. Dalam Islam, kebahagiaan sejati tidak hanya tercapai melalui pencapaian duniawi, tetapi juga melalui kedekatan dengan Allah SWT, yang membawa ketenangan batin dan kebahagiaan yang abadi di akhirat. Untuk mencapainya, maqashid syariah---tujuan utama syariat Islam---dapat berfungsi sebagai pedoman yang membimbing umat Islam menuju kehidupan yang penuh kebahagiaan sejati. Maqashid syariah mengarahkan kita untuk menjaga lima aspek kehidupan penting yang mencakup agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Artikel ini akan membahas bagaimana maqashid syariah menjadi motivasi dalam mencapai kebahagiaan sejati dengan dukungan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW.

Apa itu Maqashid Syariah?

Maqashid syariah adalah tujuan-tujuan syariat yang ingin dicapai melalui penerapan ajaran Islam. Terdapat lima tujuan utama dalam maqashid syariah yang harus dijaga oleh umat Islam:

  1. Agama (Ad-Din) -- Menjaga dan memelihara agama Islam.
  2. Jiwa (An-Nafs) -- Melindungi kehidupan dan kesehatan jiwa serta fisik.
  3. Akal (Al-Aql) -- Menjaga akal agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
  4. Keturunan (An-Nasl) -- Memelihara keturunan melalui keluarga yang baik dan terjaga.
  5. Harta (Al-Mal) -- Melindungi dan mengelola harta dengan cara yang halal dan baik.

Kelima tujuan ini saling berkaitan dan menjadi dasar bagi umat Islam untuk meraih kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.

1. Menjaga Agama (Ad-Din)

Kebahagiaan sejati dimulai dengan menjaga agama. Dalam Islam, agama adalah pedoman hidup yang mengarahkan seseorang untuk hidup dengan benar dan sesuai dengan kehendak Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

" "

"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya sedikit pun." (QS. An-Nisa: 124)

Ayat ini menegaskan bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat dicapai melalui iman yang tulus kepada Allah dan amalan yang sesuai dengan syariat-Nya. Kebahagiaan yang hakiki terletak pada kedekatan dengan Allah, yang membawa ketenangan dalam hidup. Nabi Muhammad SAW bersabda:

" "

"Sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal darah. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Dan apabila ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Segumpal darah itu adalah hati." (HR. Bukhari)

Hati yang bersih dan penuh iman kepada Allah akan menjadi kunci kebahagiaan sejati. Kebahagiaan dalam Islam bukan hanya berupa kebahagiaan dunia, tetapi juga kebahagiaan akhirat yang abadi.

2. Melindungi Jiwa (An-Nafs)

Maqashid syariah mengajarkan pentingnya menjaga jiwa, baik fisik maupun mental, karena kesehatan jiwa dan tubuh adalah anugerah dari Allah. Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kehidupan, baik secara fisik maupun psikologis. Allah SWT berfirman:

" "

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An-Nisa: 29)

Ayat ini mengingatkan kita untuk menjaga kehidupan dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri. Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan dengan bersabda:

" "

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun keduanya sama dalam hal iman." (HR. Muslim)

Dengan menjaga tubuh dan jiwa, seseorang akan merasa lebih bahagia dan dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik, serta mendekatkan diri kepada Allah.

3. Menjaga Akal (Al-Aql)

Islam sangat menghargai akal sebagai karunia Allah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik. Akal yang sehat memungkinkan seseorang untuk berpikir bijak dan menjalani kehidupan dengan penuh pertimbangan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

" "

"Tidakkah mereka memikirkan Al-Qur'an? Ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad: 24)

Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk menggunakan akal untuk memahami wahyu Allah dan untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Akal yang digunakan untuk mengikuti petunjuk Allah akan mengantarkan seseorang pada kebahagiaan sejati. Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

" "

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian." (HR. Muslim)

Akal yang sehat akan membawa seseorang pada tindakan yang baik dan membawa kebahagiaan dalam kehidupan.

4. Melindungi Keturunan (An-Nasl)

Keluarga yang harmonis adalah salah satu sumber kebahagiaan dalam Islam. Islam menekankan pentingnya menjaga keturunan dan membangun keluarga yang sejahtera. Allah SWT berfirman:

" "

"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka adalah sebaik-baik makhluk." (QS. Al-Bayyina: 7)

Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

" "

"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya." (HR. Tirmidzi)

Menjaga keturunan melalui keluarga yang baik adalah salah satu bentuk kebahagiaan sejati dalam Islam.

5. Melindungi Harta (Al-Mal)

Harta adalah salah satu anugerah yang harus dikelola dengan bijaksana dalam Islam. Mengelola harta dengan cara yang halal dan bermanfaat akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman:

" "

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami memberikan rezeki kepada mereka dan kepadamu." (QS. Al-Isra: 31)

Islam mengajarkan untuk tidak takut miskin, karena Allah yang memberikan rezeki. Harta yang diperoleh dengan cara yang halal dan digunakan dengan bijak adalah jalan untuk memperoleh kebahagiaan sejati.

Kesimpulan

Maqashid syariah memberikan motivasi yang jelas dalam meraih kebahagiaan sejati. Dengan menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta, seseorang akan menemukan kebahagiaan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Kebahagiaan sejati dalam Islam tercapai melalui kehidupan yang sesuai dengan petunjuk syariat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana tercermin dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, maqashid syariah bukan hanya mengatur kehidupan tetapi juga membimbing umat Islam menuju kebahagiaan hakiki.

Referensi:

  1. Al-Qur'an, Surat An-Nisa (4:124)
  2. Al-Qur'an, Surat An-Nisa (4:29)
  3. Al-Qur'an, Surat Muhammad (47:24)
  4. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
  5. Hadis Riwayat Tirmidzi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun