Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bisnis Berkelanjutan, Kolaborasi UMKM dan Mahasiswa STIE BII Bekasi Gen Z dalam Menghadirkan Teknologi untuk Lingkungan dalam Perspektif Azd-Zdari'ah

15 November 2024   06:57 Diperbarui: 15 November 2024   06:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq

Pendahuluan

Di tengah kesadaran global yang semakin tinggi terhadap keberlanjutan dan tantangan lingkungan, penting bagi sektor ekonomi, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk beradaptasi dengan praktik bisnis yang ramah lingkungan. Kabupaten Bekasi, yang merupakan salah satu wilayah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia, memiliki lebih dari 100.000 UMKM yang tersebar di berbagai sektor. Namun, banyak dari UMKM ini yang masih menghadapi kendala dalam mengimplementasikan teknologi yang dapat mendukung keberlanjutan dan efisiensi operasional.

Mahasiswa dari STIE BII Bekasi, yang merupakan bagian dari Generasi Z (Gen Z), memiliki potensi besar untuk membawa inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan ke dalam sektor UMKM. Melalui kolaborasi ini, mahasiswa dapat membantu UMKM mengintegrasikan solusi teknologi yang mengurangi dampak lingkungan dan mendorong keberlanjutan bisnis. Perspektif Azd-Zdari'ah dalam Islam, yang menekankan pada pencegahan kerusakan dan promosi perbaikan, dapat menjadi dasar etis dan moral yang kuat untuk mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan.

Artikel ini akan membahas bagaimana kolaborasi antara UMKM di Kabupaten Bekasi dan mahasiswa STIE BII Bekasi Gen Z dapat mewujudkan bisnis yang berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi dalam perspektif Azd-Zdari'ah. Selain itu, akan disertakan data mengenai UMKM di Kabupaten Bekasi serta referensi dari Al-Qur'an dan hadis yang relevan.

UMKM di Kabupaten Bekasi: Tantangan dan Peluang dalam Bisnis Berkelanjutan

Kabupaten Bekasi, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia dengan keberadaan lebih dari 100.000 UMKM. UMKM ini tersebar di berbagai sektor, mulai dari kuliner, fashion, manufaktur, hingga pertanian. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi, sekitar 70% dari UMKM di daerah ini bergerak di sektor manufaktur dan kuliner, yang umumnya menghadapi tantangan dalam pengelolaan limbah dan penggunaan sumber daya alam yang efisien.

Namun, di tengah tantangan tersebut, Kabupaten Bekasi juga memiliki peluang besar untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Misalnya, penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi biaya listrik, teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien, serta produk yang lebih ramah lingkungan dapat membantu UMKM tidak hanya dalam meningkatkan daya saing, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

Melalui kolaborasi dengan mahasiswa STIE BII Bekasi, yang menguasai teknologi digital dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu sosial dan keberlanjutan, UMKM dapat memperkenalkan inovasi yang mendukung keberlanjutan. Teknologi digital dan solusi ramah lingkungan yang diperkenalkan oleh generasi muda ini dapat membantu UMKM mengatasi kendala yang dihadapi dan membuka peluang baru dalam bisnis yang lebih berkelanjutan.

Kolaborasi UMKM dan Mahasiswa STIE BII Bekasi Gen Z dalam Bisnis Berkelanjutan

1. Digitalisasi untuk Efisiensi dan Keberlanjutan

Mahasiswa STIE BII Bekasi yang termasuk dalam Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Salah satu cara untuk meningkatkan keberlanjutan UMKM adalah dengan mengimplementasikan sistem digital yang dapat mengurangi pemborosan sumber daya. Misalnya, pengenalan sistem manajemen inventaris berbasis cloud yang memungkinkan UMKM untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan mengurangi pemborosan.

Digitalisasi juga memungkinkan UMKM untuk memanfaatkan e-commerce dan platform pemasaran digital untuk memperluas pasar mereka. Dengan demikian, UMKM dapat mengurangi kebutuhan untuk membuka banyak toko fisik, yang pada gilirannya mengurangi jejak karbon dan biaya operasional.

2. Inovasi Produk Ramah Lingkungan

Selain digitalisasi, mahasiswa STIE BII Bekasi juga dapat terlibat dalam membantu UMKM mengembangkan produk-produk ramah lingkungan. Contohnya, produk-produk berbasis bahan daur ulang, penggunaan bahan baku alami yang dapat terurai, atau desain produk yang dapat didaur ulang. Mahasiswa dengan latar belakang ilmu bisnis dan teknologi dapat merancang strategi yang tidak hanya memenuhi permintaan pasar, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

3. Penerapan Teknologi Hijau (Green Technology)

Mahasiswa juga dapat membantu UMKM dalam mengadopsi teknologi hijau, seperti penggunaan panel surya untuk memenuhi kebutuhan energi, sistem pengelolaan air yang efisien, atau teknologi untuk mengurangi limbah. Teknologi-teknologi ini dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas produksi, serta membantu UMKM memenuhi standar keberlanjutan yang semakin ketat di pasar global.

4. Edukasi dan Pelatihan

Salah satu bentuk kolaborasi yang penting adalah memberikan pelatihan kepada UMKM di Kabupaten Bekasi mengenai pentingnya praktik bisnis yang ramah lingkungan. Mahasiswa dapat mengadakan workshop atau seminar untuk mengedukasi pelaku UMKM tentang cara-cara mengurangi limbah, penggunaan energi secara efisien, serta pentingnya produk yang ramah lingkungan. Ini tidak hanya membantu meningkatkan pemahaman, tetapi juga meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan pelaku UMKM.

Perspektif Azd-Zdari'ah dalam Bisnis Berkelanjutan

Azd-Zdari'ah adalah prinsip dalam hukum Islam yang berfokus pada pencegahan kerusakan dan mendorong perbaikan. Dalam konteks bisnis, Azd-Zdari'ah mengajarkan kita untuk menghindari segala bentuk kerusakan yang dapat merugikan lingkungan, manusia, dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, prinsip ini sangat relevan dalam mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi yang ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan dalam operasi bisnis mereka.

Berikut adalah penerapan prinsip Azd-Zdari'ah dalam bisnis berkelanjutan:

  1. Mencegah Kerusakan Alam

Salah satu prinsip dasar dalam Azd-Zdari'ah adalah untuk menghindari kerusakan pada alam. Dalam konteks UMKM, hal ini dapat diterjemahkan dengan menghindari penggunaan bahan kimia berbahaya, polusi, dan pengelolaan limbah yang tidak efisien.

  1. Mendorong Inovasi yang Menyebabkan Perbaikan

Azd-Zdari'ah juga mendorong kita untuk menciptakan solusi yang dapat memperbaiki keadaan, termasuk dalam hal lingkungan. Oleh karena itu, setiap inovasi yang dilakukan oleh UMKM untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan merupakan bagian dari penerapan prinsip Azd-Zdari'ah.

  1. Menghargai Keseimbangan Alam

Dalam Islam, menjaga keseimbangan alam adalah kewajiban setiap individu. Oleh karena itu, UMKM yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam bisnisnya telah berkontribusi untuk menjaga keseimbangan alam dan ekosistem.

Ayat Al-Qur'an dan Hadis tentang Keberlanjutan dan Pengelolaan Alam

  1. Ayat Al-Qur'an tentang Menjaga Alam dan Mencegah Kerusakan

Allah SWT berfirman:

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya. Itulah yang terbaik bagi kalian jika kalian beriman." (QS. Al-A'raf: 56)

Ayat ini mengingatkan kita untuk menjaga kelestarian bumi dan tidak merusaknya. Bisnis yang ramah lingkungan adalah upaya untuk mematuhi pesan ini.

  1. Ayat Al-Qur'an tentang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Bijaksana

"Dia-lah yang menjadikan segala yang ada di bumi untukmu." (QS. Al-Baqarah: 29)

Ayat ini mengajarkan kita bahwa semua sumber daya alam adalah amanah dari Allah yang harus dikelola dengan bijaksana dan adil.

  1. Hadis tentang Keseimbangan Alam dan Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Jika kiamat telah terjadi dan di tangan salah seorang dari kalian ada bibit pohon, maka tanamlah meskipun hanya sejenak sebelum kiamat datang." (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga alam dan terus berusaha memperbaiki kondisi lingkungan, bahkan dalam keadaan apapun.

  1. Hadis tentang Keadilan dalam Bisnis

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang adil dalam segala hal, baik itu dalam berbisnis, dalam memberi timbangan, atau dalam hal lainnya." (HR. Tirmidzi)


Hadis ini mengajarkan pentingnya prinsip keadilan dalam bisnis. Bisnis yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan adalah bentuk keadilan terhadap alam dan generasi mendatang.

Kesimpulan

Kolaborasi antara UMKM di Kabupaten Bekasi dan mahasiswa STIE BII Bekasi Gen Z dapat menjadi solusi efektif untuk mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan dalam praktik bisnis. Dengan menerapkan prinsip Azd-Zdari'ah, baik UMKM maupun mahasiswa dapat bersama-sama mendorong terciptanya bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi lingkungan. Melalui langkah-langkah ini, UMKM di Kabupaten Bekasi dapat berkembang dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

Referensi:

  1. Al-Qur'an, Surah Al-A'raf: 56, Surah Al-Baqarah: 29.
  2. Hadis Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi.
  3. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi. (2023). Statistik UMKM Kabupaten Bekasi.
  4. Tarmizi, M. (2020). Sustainable Business Models and Technology: A Case Study in UMKM. Journal of Islamic Economics, 12(3), 87-102.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun