Menghindari Bermuka Dua dalam Manajemen Kepercayaan
Dalam Islam, bermuka dua atau bersikap munafik adalah sifat yang sangat tercela. Orang yang bersikap munafik tidak menjaga amanah dan berbuat curang dalam hubungan sosial. Rasulullah SAW memperingatkan tentang bahaya sifat munafik dalam hadis berikut:
"Sesungguhnya orang yang paling besar dosanya di sisi Allah adalah orang yang mengkhianati amanah."(HR. Ahmad)
Bermuka dua berarti seseorang berpura-pura dengan niat yang buruk untuk menipu atau memanipulasi orang lain. Dalam Islam, sikap seperti ini sangat dilarang karena merusak kepercayaan dan menghancurkan hubungan antar individu.
Kesimpulan
Indahnya manajemen kepercayaan terletak pada kemampuannya untuk menjaga kejujuran dan integritas dalam setiap hubungan. Dalam perspektif Maqashid Syariah, menjaga amanah tidak hanya penting untuk membangun hubungan yang sehat, tetapi juga untuk melindungi hak-hak dasar manusia dalam kehidupan ini. Kejujuran, integritas, dan pengelolaan amanah yang baik akan mendatangkan keberkahan, tidak hanya dalam kehidupan dunia tetapi juga di akhirat. Oleh karena itu, menjaga kepercayaan adalah salah satu langkah penting menuju tercapainya tujuan utama dalam kehidupan seorang Muslim, yaitu mendapatkan ridha Allah dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Referensi
- Al-Qur'an, QS. An-Nisa: 58
- Al-Qur'an, QS. Al-Isra: 34
- Al-Qur'an, QS. Al-Baqarah: 188
- Al-Qur'an, QS. An-Nisa: 93
- Al-Qur'an, QS. Al-Ma'idah: 1
- Hadis riwayat Bukhari dan Muslim tentang tanda orang munafik.
- Hadis riwayat Ahmad tentang pengkhianatan amanah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI