Ali Mutaufiq
Pendahuluan
Green economy adalah sebuah konsep ekonomi yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan perlindungan lingkungan. Dalam Islam, prinsip-prinsip keberlanjutan dan penghormatan terhadap alam juga memiliki landasan yang kuat, baik dalam Al-Qur'an maupun hadis. Perspektif Azd-Zdari'ah, yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah Islam, menekankan pentingnya menjaga alam dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan bertanggung jawab. Artikel ini akan membahas konsep green economy, manfaatnya, tantangan yang dihadapi, dan implementasinya dalam perspektif Azd-Zdari'ah dengan merujuk pada Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW.
1. Konsep Green Economy dalam Perspektif Azd-Zdari'ah
Green economy dalam perspektif Islam, terutama dalam Azd-Zdari'ah, adalah ekonomi yang dibangun dengan dasar prinsip-prinsip keberlanjutan, keadilan, dan keseimbangan antara manusia dan alam. Islam mengajarkan bahwa manusia adalah khalifah di bumi yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat lingkungan serta sumber daya alam yang ada. Konsep ini dapat dipahami dalam berbagai dimensi:
a. Tanggung Jawab Terhadap Alam
Dalam Islam, alam semesta diciptakan oleh Allah sebagai sumber kehidupan yang harus dijaga kelestariannya. Manusia memiliki tanggung jawab untuk tidak merusak dan mengeksploitasi alam secara berlebihan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan Dia-lah yang menjadikan segala sesuatu yang ada di bumi untuk kamu..."(QS. Al-Baqarah: 29)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa semua yang ada di bumi, termasuk sumber daya alam, adalah titipan yang harus digunakan secara bijaksana dan tidak disalahgunakan.
b. Prinsip Keadilan dan Keseimbangan
Islam juga menekankan pentingnya keadilan dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Dalam konteks green economy, ini berarti pengelolaan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya..."(QS. Al-A'raf: 56)
Prinsip ini menekankan bahwa setiap individu dan masyarakat harus menjaga bumi dan sumber daya alam dari kerusakan.
2. Manfaat Green Economy dalam Perspektif Islam
Green economy membawa berbagai manfaat, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan, yang semuanya selaras dengan ajaran Islam. Beberapa manfaatnya antara lain:
a. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi dan Sosial
Green economy memberikan peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor-sektor yang ramah lingkungan, seperti energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan. Ini sesuai dengan ajaran Islam tentang pentingnya menciptakan rezeki yang halal dan bermanfaat bagi umat. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah menyukai apabila salah seorang dari kalian bekerja dengan sebaik-baiknya..."(HR. Muslim)
b. Pengurangan Kerusakan Lingkungan
Dengan mengurangi emisi karbon dan penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan, green economy membantu memitigasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Dalam Islam, menjaga lingkungan dan makhluk hidup lainnya adalah bagian dari kewajiban. Rasulullah SAW bersabda:
"Jika kiamat sudah terjadi, dan salah seorang dari kalian memegang bibit pohon, maka jika ia mampu menanamnya sebelum kiamat datang, hendaklah ia menanamnya."
(HR. Ahmad)
c. Keberlanjutan dan Keseimbangan
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan hidup di dunia dan akhirat. Green economy mendukung prinsip ini dengan menciptakan sistem ekonomi yang mengutamakan kelestarian alam untuk generasi mendatang.
3. Tantangan dalam Menerapkan Green Economy dalam Perspektif Islam
Walaupun manfaat green economy sangat besar, penerapannya juga menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun kebijakan. Beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam perspektif Islam adalah:
a. Kesulitan dalam Beralih dari Energi Fosil
Di banyak negara, terutama negara-negara penghasil energi fosil, beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan memerlukan investasi besar dan perubahan infrastruktur yang signifikan. Namun, Islam mengajarkan untuk tidak tergantung pada sesuatu yang merusak dan tidak berkelanjutan. Allah berfirman:
"Dan janganlah kamu terlalu rakus mencari harta, karena harta yang berlebih-lebihan itu tidak membawa keberuntungan..."(QS. Al-Hadid: 20)
b. Kurangnya Kesadaran dan Pengetahuan
Kurangnya pemahaman tentang prinsip green economy dalam masyarakat menjadi hambatan besar. Pendidikan dan penyuluhan yang berbasis pada prinsip Islam tentang pengelolaan alam sangat penting untuk meningkatkan kesadaran. Rasulullah SAW bersabda:
"Sampaikanlah dariku meskipun satu ayat."(HR. Bukhari)
c. Pendekatan Ekonomi yang Masih Berfokus pada Konsumsi
Di banyak negara, terutama negara-negara maju, masih ada pola konsumsi yang berlebihan dan cenderung merusak alam. Islam mengajarkan untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan. Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu adalah makhluk yang sangat ingkar kepada Tuhannya."
(QS. Al-Isra: 27)
4. Implementasi Green Economy di Dunia dalam Perspektif Islam
Berbagai negara di dunia mulai mengimplementasikan green economy, dan beberapa telah melakukannya dengan pendekatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
a. Arab Saudi
Arab Saudi, sebagai negara penghasil minyak terbesar di dunia, mulai beralih ke energi terbarukan dan mengembangkan kota-kota ramah lingkungan seperti Neom, yang dirancang untuk menjadi kota tanpa emisi karbon. Prinsip ini selaras dengan ajaran Islam tentang menjaga bumi dari kerusakan.
b. Indonesia
Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang kaya, mengembangkan kebijakan untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi deforestasi. Konsep green economy di Indonesia dapat dipadukan dengan prinsip Azd-Zdari'ah, yakni menjaga sumber daya alam agar tetap lestari dan tidak dieksploitasi secara berlebihan.
c. Malaysia
Malaysia telah mengembangkan sektor energi terbarukan, seperti tenaga surya dan bioenergi. Negara ini juga menekankan pada keberlanjutan dan perlindungan terhadap hutan tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati.
5. Kesimpulan
Green economy dalam perspektif Azd-Zdari'ah menekankan pentingnya mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan, sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan keberlanjutan, keadilan, dan keseimbangan. Konsep ini bukan hanya tentang melindungi lingkungan, tetapi juga menciptakan kesejahteraan bagi umat manusia dan menjaga keberlanjutan hidup di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, implementasi green economy sangat penting dan harus diupayakan melalui kebijakan yang berpihak pada lingkungan serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga bumi sebagai amanah Allah SWT.
Referensi:
- Al-Qur'an, QS. Al-Baqarah: 29, QS. Al-A'raf: 56, QS. Al-Hadid: 20, QS. Al-Isra: 27
- Hadis-hadis tentang menjaga alam dan tidak berlebihan (HR. Muslim, HR. Ahmad, HR. Bukhari)
- UN Environment Programme (UNEP), Green Economy and the SDGs: A Pathway to Sustainable Development.
- International Renewable Energy Agency (IRENA), World Energy Transitions Outlook 2022.
- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Laporan Keberlanjutan 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H