Konsumen semakin mengharapkan pengalaman yang dipersonalisasi. Menurut Salesforce (2022), sekitar 84% konsumen mengatakan bahwa mereka lebih memilih berbisnis dengan perusahaan yang menawarkan pengalaman yang dipersonalisasi. Digitalisasi pemasaran memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data tentang preferensi konsumen dan menggunakannya untuk menyesuaikan penawaran produk, rekomendasi, dan komunikasi dengan pelanggan.
2. Strategi Digitalisasi Pemasaran untuk Menghadapi Tren Konsumen
Untuk menavigasi perubahan ini, perusahaan perlu mengadopsi beberapa strategi digitalisasi pemasaran yang dapat membantu mereka tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif. Berikut beberapa strategi kunci yang harus dipertimbangkan:
a. Optimisasi Website dan Pengalaman Pengguna (UX)
Website yang cepat, responsif, dan mudah digunakan sangat penting dalam menarik dan mempertahankan pelanggan. Pengalaman pengguna (UX) yang baik dapat meningkatkan konversi dan mengurangi tingkat bouncing. Google melaporkan bahwa 53% pengunjung situs akan meninggalkan halaman jika waktu muatnya lebih dari 3 detik.
b. Penggunaan Teknologi Big Data dan AI
Perusahaan kini dapat memanfaatkan big data dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis perilaku konsumen dan mengidentifikasi pola yang dapat membantu dalam perencanaan pemasaran. Forbes (2023) mencatat bahwa penggunaan AI dalam pemasaran dapat meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan kampanye, dan memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan untuk konsumen.
c. Konten yang Relevan dan Berkualitas
Konten tetap menjadi raja dalam pemasaran digital. Konten yang relevan, informatif, dan menarik dapat menarik perhatian konsumen. Menurut HubSpot (2023), 70% pemasar menganggap konten yang dipersonalisasi sangat efektif dalam meningkatkan konversi. Oleh karena itu, perusahaan perlu terus berinvestasi dalam pembuatan konten yang bisa memenuhi kebutuhan dan minat audiens mereka.
d. Pemasaran Berbasis Influencer
Pemasaran influencer semakin menjadi salah satu cara efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Berdasarkan laporan dari Influencer Marketing Hub (2023), pasar influencer global diperkirakan akan bernilai sekitar $21,1 miliar pada tahun 2024. Pengaruh influencer dalam membangun kredibilitas merek dan meningkatkan penjualan semakin besar, terutama di kalangan generasi milenial dan Z.