Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, hingga Sidratul Muntaha,
Menghadap Tuhan semesta, membawa hikmah bagi dunia.
Kini, di tanah tumpah darah kita, gelap kembali menyapa,
Rakyat terkungkung dalam tatanan yang tak berpihak padanya.
Rakyat terpinggirkan di sudut-sudut sejarah yang tak ramah,
Tersungkur di pelataran tanah tumpah darah
Pisau hukum yang tajam mengancam yang lemah,
Namun tumpul, diam membisu di hadapan kuasa dan harta.
Kesejahteraan hanyalah mimpi bagi yang papa,
Penguasa berpesta pora di atas jeritan rakyat yang merana.
Janji manis perjuangan hanyalah tipu daya,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!