Mohon tunggu...
Ali Mustahib Elyas
Ali Mustahib Elyas Mohon Tunggu... Guru - Bacalah atas nama Tuhanmu

Pendidikan itu Membebaskan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pidato Perdana Sang Presiden yang Menggugah Nasionalisme dan Optimisme

20 Oktober 2024   21:10 Diperbarui: 20 Oktober 2024   21:54 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 telah menyedot perhatian publik dengan sentimen nasionalisme dan patriotisme yang kental. 

Meski teks pidato sudah disiapkan, Presiden Prabowo memilih menyampaikannya secara langsung dan spontan, memberikan nuansa ketulusan dan keseriusan dalam setiap kata yang diucapkannya. Salah satu bagian yang paling menarik dan menggugah dari pidato ini adalah pernyataan tegasnya tentang realitas nasib bangsa yang masih jauh dari ideal. Rakyat belum sepenuhnya merdeka. Merdeka dari kemiskinan dan kebodohan. 

Prabowo dengan jujur menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus berani mengakui kenyataan yang ada---banyak rakyat yang masih hidup dalam kemiskinan, dan bangsa ini perlu melakukan introspeksi, menatap wajah sendiri, dan tidak terlena dengan pujian dari luar. 

Ia menekankan bahwa, meskipun Indonesia pernah menjadi presidensi G20 dan sering dipuji sebagai bangsa besar, pujian tersebut tidak boleh menjadi selimut yang menutupi masalah-masalah mendasar di dalam negeri. 

Dalam pandangan Presiden Prabowo, pengakuan akan kekurangan diri sendiri adalah langkah awal untuk membangun kekuatan mental yang kokoh, yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan bangsa.

Menurut psikolog Daniel Goleman, kemampuan untuk mengenali dan menghadapi kenyataan adalah ciri kecerdasan emosional yang penting dalam kepemimpinan. Pemimpin yang hebat bukanlah yang mengabaikan kelemahan, tetapi yang berani mengakui dan bekerja keras untuk mengatasinya. Pidato Prabowo menunjukkan adanya kecerdasan emosional tersebut, yang diharapkan dapat menjadi fondasi dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.

Pidato ini tidak hanya menyentuh masalah ekonomi dan kemiskinan, tetapi juga membangkitkan optimisme bahwa dengan kesiapan mental dan tekad yang kuat, bangsa ini mampu menata kembali dirinya menuju masa depan yang lebih sejahtera, menuju cita-cita Indonesia Emas 2045. 

Seperti yang disampaikan oleh ahli politik Samuel Huntington, "Sebuah bangsa yang dapat menerima realitas dengan jujur, termasuk kekurangannya, adalah bangsa yang siap untuk melakukan perubahan besar." Prabowo tampaknya ingin menegaskan bahwa perubahan ini tidak bisa hanya berupa janji-janji kosong, tetapi harus diwujudkan dengan tindakan nyata.

Pidato tersebut memang sarat dengan nilai-nilai kepemimpinan yang tangguh. Menurut John C. Maxwell, "Seorang pemimpin adalah orang yang tahu jalan, menjalani jalan, dan menunjukkan jalan." 

Prabowo menegaskan pentingnya kepemimpinan yang tidak hanya berwacana, tetapi benar-benar mampu memimpin bangsa untuk bangkit dari berbagai krisis. Ia juga memberikan harapan bahwa masa depan bangsa ini tidak ditentukan oleh apa yang orang lain katakan, melainkan oleh apa yang bangsa ini lakukan untuk dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun