Dari puing kebangkrutan mereka bangkit,
Cahaya ilmu berkedap-kedip berat memancarkan sinarnya
di tengah kegelapan manipulasi prestasi deretan angka-angka
Tertatih dan terhempas, namun tak lelah mereka,
Rintihan kebangkitan menggema di keheningan malam.
Melangkah dengan mantap,
menembus kabut kelabu menuju cahaya yang membara.
Di tengah tumpukan puing-puing kebangkrutan,
Mereka menemukan kekuatan dalam kelemahan.
Rintihan kebangkitan merambah ruang hampa,
Menyulut api semangat di dalam jiwa yang redup.
Kepungan realitas bagaikan kilatan petir,
Menerangi jalan menuju kebenaran yang hakiki.
Rasionalitas terbelenggu kepungan realitas
terlanjur dianggap kebenaran padahal beku tanpa nurani.
Pragmatisme teguh menindas idealisme yang gelisah,
Prestasi meronta di tengah pesona prestise.
Substansi bergeliat dari kubangan nista yang terus dibalut gengsi tanpa henti.
Substansi terus melambai-lambai hampir tenggelam
di tengah ombak sensasi yang menerjang garang
Kebangkitan, teruslah menggeliat,
meskipun terkekang kebangkrutan demi kebangkrutan
yang dibangga banggakan para pemujanya.
Di tengah gemuruh kehidupan yang kacau,
Suarakan nurani yang tetap meronta.
Berjuang dalam sunyi yang menggema,
Kebangkitan abadi dalam semesta yang luas.
Cipinang, 21 Mei 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI