Untuk itu ada baiknya umat Islam mengucapkan terima kasih kepada sekelompok kecil orang Papua yang telah melakukan tindakan anarkis sebetulnya dari segi hukum, tapi hal itu juga bisa sekaligus semakin menegaskan posisinya sebagai umat terbaik di tengah kehidupan umat manusia dan tertantang untuk semakin menghayati kalimat-kalimat yang dilantunkan saat takbiran di hari raya Idul Fitri ini. Dan mengingat kembali makna deretan firman yang telah ditadaruskan selama Ramadhan.
Pembakaran Mushalla oleh mereka yang ngawur dan umat Islam yang takbiran adalah kebersamaan tanpa harmoni, adalah deretan notasi tanpa nada, adalah dua hal yang saling menegaskan antara kebaikan dan kecerobohan. Maka umat Islam tetaplah pada posisinya itu dan akan konyol rasanya kalau mereka justru terseret ke kecerobohan yang sama.
Allahu Akbar wa lillahil-hamd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H