Sore ini, Aku berjalan ke barat
Panas cuaca tak membuat pikiran penat
Ada yang menunggu disana
Dingin sejuk melegakan suasana
Lalulalang orang tanpa henti
Hibuk di sepanjang jalan-jalan kota;
Ada yang menawarkan jasa
Ada yang menawarkan benda
Banyak yang menawarkan makan, minum
Beberapa orang menawarkan pahala
Sesampai di rumah Tuhan
Aku takjub lalu berdoa
Betapa megah tempatMu
Betapa ramai mengunjungiMu
Betapa Aku sering melukaiMu
PanggilanMu berkumandang
Penanda lapar dan haus mesti di akhirkan
Orang-orang sibuk mencari remah-remah
Aku sibuk mencari pintu masuk rumahMu
Aku bersuci
Untuk menunaikan tiga rakaat
Bahkan Aku enggan untuk menganulir puasa
Aku tiba-tiba semangat untuk segera tiba di altar megahmu
Imam mengucapkan takbir
Penanda wajib magrib ditunaikan
Aku mengikuti dari barisan kesekian
Sungguh suara merdu lantunan ayat-ayat suci
Membawaku tenggelam dalam khusyuk
Syahdu menggetarkan jiwa
Tak pernah kutemui sebelumnya
Larut dalam irama nada-nada syurga
Makin terjerambab Aku dalam kehampaan
Tuhan, betapa indah firmanmu
Betapa kecilnya Aku
Malam itu
Ketika telah tertunaikan wajib di barat
Aku bergegas pulang
Orang-orang masih lalu-lalang
Hiruk pikuk dalam segala urusan
Aku telah menemui yang menungguku sejak sore tadi
Dingin rumahMu, sejuk pelukanMu,
Tuhan.
Jakarta, 2024
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H