Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Hikmah

9 Maret 2024   16:40 Diperbarui: 9 Maret 2024   16:52 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Hikmah/ Dokpri @ams99 by. TextArt

Hikmah

Hari ini Aku melihat sesuatu hal
Cukup mengganggu nalar
Menyaksikan dua hal yang anomali
Setelah sekian lama jauh dari simpati

Ada orang begitu mudahnya mengonsumsi sesuatu yang jelas keharamannya, hanya lantaran takut akan rasa lapar, haus dan pedihnya kemiskinan.
Namun di disisi lain, nampak seseorang begitu susah payah menahan perihnya lapar, melawan terik matahari, menerobos hujan dan menaklukkan dinginnya malam, hanya untuk mencicipi sesuatu yang halal, karena malu kepada keluarga dan rasa takut kepada TuhanNya

Baca juga: Puisi: Asmara

Ada juga orang dengan gampangnya memaki orang lain, bahkan dengan wajah memerah dan penuh amarah menghardiknya, hanya demi mendapatkan uang dan kekuasaan.
Namun ada pula orang yang begitu santun dan lembut berbicara kepada orang lain, tangan kirinya merangkul bahu, tangan kanannya meraih saku.

Hari ini Aku merasakan sesuatu
Cukup mengganggu firasat
Apakah ini suatu pertanda
Jika di hati masih ada sedikit empati

Jakarta, 23 Februari 2024
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Puisi: Manusia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun