Pengharapan Sebatang Kayu Lapuk
Kamu
Hujan tanpa permisi musim kemarau
Pelangi senja yang beku
Kamu
Menjelma ingatan tanpa hulu
Terus mengalir tak berujung
...
Yang menunggumu datang di setiap waktu
Tak kenal ragu
Tak merasa pilu
Yang menunggu kabar setiap saat
Tak kenal penat
Senantiasa taat
Yang mencintaimu tanpa syarat dan ketentuan
Tak peduli anggapan
Hanya menatap masa depan
Yang merindumu dengan hakikat
Tak pernah menghitung-hitung agregat
Ingin Kau jadi bidadari di akhirat
Adalah Aku
Sebatang kayu lapuk
Di tepian pantai yang jauh dari hiruk pikuk
Balikpapan 16 Mei 2023
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H