Pancaroba Terindah di Awal Maret
Daun-daun hampir berguguran dan layu; Bungapun menyembunyikan pesonanya,
Mataku menadah hujan yang tak kunjung reda,
Ketika terik aku berjalan diatas padang yang luas, kau pun datang bertandang membawakan aku bahumu yang kekar untukku berpayung..
Kita memungut serpihan didalam angan, merajut asa dan impian..
Menggulung senyum dalam balutan rindu..
Maret menjadi saksi:
Kau berbisik lirih dengan bibirmu menyentuh telingaku berkata "aku ingin memilikimu"
Mata kitapun saling berpelukan.
Ombak bernyanyi dipinggir bibir pantai, kita menjadi sepasang kekasih ;Sungguh Kau telah menjelma anugerah terindah di awal maret.
*Puisi hasil inspirasi percakapan dengan seorang perempuan istimewa dalam pandangan mata zahir dan batin
Penajam Paser Utara, 1 Maret 2023
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H