Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Melumat Pagi

26 Januari 2023   15:55 Diperbarui: 26 Januari 2023   16:07 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Melumat Pagi/ Dokpri @ams99 By. TextArt

Melumat Pagi

Dingin menyelimuti udara
Ketika kelam masih meraja
Langkah sepasang kaki
Menerobos pekat pagi
Sendiri

Jangankan kicau burung-burung
Suara surau pun belum berdengung
Hanya sesekali suara-suara kendaraan di kejauhan

Baca juga: Puisi di Matamu

Tak sekadar khawatir
Tentang keterlambatan hadir
Sebagai pengabdi negeri

Bukan alasan menghindar keramaian
Karena alasan kerumunan
Demi kesehatan

Makin pagi makin baik
Makin pagi makin banyak rezeki
Demikianlah dalil menyebutnya
Lantas mengapa kita tidak segera menjemputnya

Balikpapan 26 Januari 2023
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca juga: Puisi: Fenomenal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun