Rindu adalah candu yang tak pernah merapuh, menghipnotis rasa, kokoh terhadap segala musim, bahkan pancaroba sekalipun
Rindu akan tiba pada penghujungnya, namun tak pernah menetap, sebab ia akan pergi
lalu kembali ke pemiliknya
Rindu adalah gemuruh langit, mencipta pekat awan-awan, sebab menyaksikan semesta sedang galau dalam panjang kemarau
Rindu seperti embun, mewakafkan dirinya merayap keatas pohon, kedahan-dahan, keranting-ranting hingga ke pucuk-pucuk daun, hanya untuk meluruh tersapu angin atau tersengat hangat mentari
Rindu tak pernah ragu meski ia dipersimpangan, sebab ia tahu kemana akan menuju, adalah ke titian paling purna.
Rindu adalah molekul paling rahasia, Sebab ia berada di kedalaman rasa paling palung, wujudnya mendebarkan, sekaligus menenangkan.
Rindu adalah kehendak paling purba, bahkan ia lahir sebelum cinta, dan akan lenyap seiring nafas paling akhir dari setiap makhluk bernyawa.
Rindu akan mencari jalan menemui muaranya, meski isyarat tak berpihak, namun ia akan tetap teguh dan menyusuri segala jalan menujunya, sebab di sana bermukim sebuah harapan.