Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Epitaf Pahlawan

6 Agustus 2022   21:00 Diperbarui: 6 Agustus 2022   21:14 4003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Epitaf Pahlawan

Kubawakan aneka cantik dan mewangi bunga-bunga terbaik
kenanga, kantil, melati, mawar merah, mawar putih, melati gambir, hingga sedap malam
Untuk Kupersembahkan pada sepi pusara

Riuh gemuruh peristiwa
Lakon terkini anak cucu
Menenggelamkan heroikmu dalam perut bumi

Diantara ratusan juta generasi
Hanya beberapa mengilhami
Kami pun hanya mampu menyebut-nyebut namamu dengan sangsi

Berbangsa dan bernegara pancasila
Konon katanya kehidupan idaman
Namun kini menjelma panggung orkestra

Semua berebut naik podium
Menyayikan lagu-lagu penghibur
Untuk diri dan kaumnya sendiri

Lalu pada sepi pusaramu, Kau mengigau:
Jangan tuliskan aku sebagai pahlawan
Catatlah nama-nama mereka yang kini jadi penghianat

Balikpapan, 6 Agustus 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga.

Puisi Sebelumnya: Rida Menerima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun