Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tak Cukup Ribuan Puisi

26 Juli 2022   14:00 Diperbarui: 26 Juli 2022   14:02 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Tak Cukup Ribuan Puisi

Aku mencintaimu diluar kesanggupan puisi
Menyelesaikan diksi-diksinya

Setiap Kurangkai kembang manis kata
Setiap itu pula akal menjadi alpa

Tatkala kata telah terajut tertatih-tatih
Kian tersungkur menyusuri baris-baris

Bagaimana mungkin mencipta bait
Jika rima menjelma samudera luas di wajahmu

Mencintaimu adalah nalar paling anomali
Ribuan puisi telah mewakili
Namun belum juga mencapai titik henti

Balikpapan 20 Juli 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Sendiri dalam Rinai Hujan

 Puisi Pilihan: Kau Adalah Puisi

Puisi Pilihan Lainnya: Jarak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun