Puisi : Mengejawantah Rindu
Mencarimu di permulaan pagi
Mengharapkan terang di timur semesta
Kehangatan merambat ke sela-sela ilusi
Hingga ke puncak cahaya
Menunggumu di penghujung sore
Menantikan jingga di barat mayapada
Kesejukan merasuk di antara bayang-bayang senja
Petang menyambut kelam
Menantimu di permulaan malam
Gulita menghablurkan pandangan
Semua menjadi asing
Menyisakan dingin syahdu terekam
Menyiasatimu di akhir malam
Berakhir mimpi tak pernah usai
Udara merambat ke selasar sepi
Menyaksikan bertahtanya embun-embun
Eksistensi dirimu begitu menghardik
Bergulir sepanjang waktu
Seperti itulah rindu
Menghirup aromamu yang tak pernah pergi
Bulukumba, 3 Mei 2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Puisi Sebelumnya: Untukmu Ibu
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/62677e8bbb44865e8b734d72/puisi-untukmu-ibu
Puisi Pilihan: Artemis
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/625bbdfdbb44863a795b84e3/puisi-artemis
Puisi Pilihan Lainnya: Sajak yang Salah Alamat
https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/6258df2e3794d13ebd7c4862/puisi-sajak-yang-salah-alamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H